Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Filipina Tutup Paksa Media Independen Berpengaruh yang Kerap Kritik Duterte

Filipina Tutup Paksa Media Independen Berpengaruh yang Kerap Kritik Duterte Presiden Filipina Rodrigo Duterte. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Jaringan media penyiaran independen yang cukup berpengaruh di Filipina, ABS-CBN Corp, kemarin dipaksa tutup oleh lembaga penyiaran.

ABS-CBN mengatakan mereka sebelumnya diberitahu bisa melanjutkan penyiaran sembari menunggu Kongres memperbarui lisensi penyiaran mereka yang berakhir kemarin setelah mengudara selama 25 tahun.

Namun lembaga penyiaran mengatakan mereka harus berhenti siaran kemarin.

Media terkemuka di Filipina itu kerap memicu kemarahan Presiden Rodrigo Duterte dalam pemberitaan yang mengkritik kebijakan pemerintah.

"Ini sungguh menyakitkan bagi kami, tapi ini juga menyakitkan bagi jutaan anak bangsa yang percaya siaran kami penting bagi mereka," kata Direktur ABS-CBN Mark Lopez sesaat sebelum siaran mereka berhenti, seperti dilansir laman BBC, Rabu (6/6).

"Jutaan warga Filipina akan kehilangan sumber informasi dan hiburan di saat semua orang sangat membutuhkannya di tengah pandemi Covid-19 ini," kata pernyataan ABS-CBN.

Dalam pernyataan sebelumnya, ABS-CBN mengatakan mereka akan menghentikan operasi kemarin untuk menaati kebijakan dari Komisi Telekomunikasi Nasional dan mendesak anggota parlemen di Kongres, majelis rendah, untuk memperbarui izin siaran mereka.

"Kami percaya pemerintah akan memutuskan yang terbaik bagi kepentingan rakyat Filipina, mengakui peran dan upaya ABS-CBN dalam menyediakan informasi dan berita-berita terbaru di masa sulit ini," kata ABS-CBN.

Organisasi pemantau media menuduh pemerintah memberangus media independen seperti ABS-CBN yang kerap kritis dengan kebijakan pemerintahan Duterte.

Pejabat pemerintah membantah penutupan ini adalah masalah kebebasan pers. Mereka berkukuh semua pihak harus menaati peraturan.

"Penutupan ABS-CBN ini mematikan sumber berita-berita independen dan terpercaya di Filipina," kata Shawn Crispin dari Komite Perlindungan Jurnalis yang berbasis di Bangkok.

"Ini pukulan keras bagi kebebasan pers dan tentu atas perintah Presiden Rodrigo Duterte yang ingin membungkam laporan-laporan kritis terhadap pemerintahnya. Jika dia bisa menutup sebuah media yang cukup berpengaruh seperti ABS-CBN, maka tidak ada media independen lain yang aman. Pesannya jelas."

Juru bicara kepresidenan Harry Roque mengatakan ABS-CBN diberi kesempatan untuk mengajukan solusi hukum dan menuturkan Duterte sudah menyerahkan masalah ini kepada Kongres.

Sebelum lisensi ABS-CBN berakhir, Jaksa Agung Muda Jose Calida Februari lalu meminta Mahkamah Agung mencabut izin lisensi ABS-CBN dan media cabangnya untuk menutup perusahaan media itu karena diduga melanggar aturan soal investasi asing di media Filipina. ABS-CBN menyangkal tuduhan ini.

Sedikitnya dua perusahaan media, termasuk harian terkemuka, Philippine Daily Inquirer, mendapat tekanan dari Duterte karena laporan-laporan kritis mereka.

Pemerintah Filipina sebelumnya juga menuding media daring Rappler, melanggar aturan kepemilikan asing dan mendesak perusahaan media itu ditutup. Rappler membantah tudingan itu dan masih tetap beroperasi.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Sering Dikritik Tajam: Gambar Wajah Saya Aneh-Aneh di Sampul Media, Cucu Komplain
Jokowi Sebut Sering Dikritik Tajam: Gambar Wajah Saya Aneh-Aneh di Sampul Media, Cucu Komplain

Jokowi tetap menganggap sebuah kritikan sebagai kebebasan berekspresi.

Baca Selengkapnya
Wanita ini Bisa Temui Presiden Jokowi Langsung Tanpa Disetop Paspampres
Wanita ini Bisa Temui Presiden Jokowi Langsung Tanpa Disetop Paspampres

Ini sosok wanita yang bisa menemui Presiden Jokowi tanpa dicegah Paspampres. Tenyata punya jabatan penting di Istana.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
VIDEO: Jokowi Curhat Cucu Protes Lihat Wajahnya di Majalah: Wajah Mbah Digambar Jelek Banget
VIDEO: Jokowi Curhat Cucu Protes Lihat Wajahnya di Majalah: Wajah Mbah Digambar Jelek Banget

Jokowi menganggap itu sebuah kritikan yang harus didengar

Baca Selengkapnya
Unggahan Unik Kapolri Sigit di Media Sosial Ucapkan Harlah ke-101 NU, Ada Warga Konoha Bersarung
Unggahan Unik Kapolri Sigit di Media Sosial Ucapkan Harlah ke-101 NU, Ada Warga Konoha Bersarung

Melalui akun media sosialnya, Kapolri menyebut NU menjadi salah satu pilar bangsa dalam mengisi kemerdekaan

Baca Selengkapnya
Depan Prabowo, Jokowi Puji Inisiasi Kemenhan Bangun RS Pertahanan Negara Panglima Besar Soedirman
Depan Prabowo, Jokowi Puji Inisiasi Kemenhan Bangun RS Pertahanan Negara Panglima Besar Soedirman

Jokowi juga memuji sejumlah peralatan media yang diklaim tercanggih yang terpasang di dalamnya.

Baca Selengkapnya
Hari Pers Nasional 2024, Ini Pesan Kaesang untuk Pemilik Media
Hari Pers Nasional 2024, Ini Pesan Kaesang untuk Pemilik Media

Kaesang berharap pers Indonesia semakin independen dalam mengedukasi masyarakat dengan beragam pemberitaan.

Baca Selengkapnya
Jenis-jenis Artikel, Tujuan, Ciri, dan Strukturnya
Jenis-jenis Artikel, Tujuan, Ciri, dan Strukturnya

Artikel adalah sebuah karangan yang berisi fakta dan opini, ditulis untuk dipublikasikan di media cetak atau media online.

Baca Selengkapnya
Digilir 8 Pemuda Selama Hampir Satu Tahun, Gadis Keterbelakangan Mental di Banyuasin Hamil 6 Bulan
Digilir 8 Pemuda Selama Hampir Satu Tahun, Gadis Keterbelakangan Mental di Banyuasin Hamil 6 Bulan

Prengki menyebut sebelumnya sudah dilakukan mediasi dengan beberapa terlapor.

Baca Selengkapnya