FBI selidiki 100 serdadu muslim radikal dalam militer Amerika
Merdeka.com - Biro Penyelidik Federal Amerika Serikat (FBI) sedang mengusut sekitar 100 orang serdadu muslim dicurigai sebagai simpatisan organisasi Islam garis keras. Tindakan itu diambil setelah tiga tahun lalu satu tentara pengagum Al-Qaidah membunuh 13 orang di sebuah pangkalan militer di Negara Bagian Texas.
Sekitar selusin tentara dikategorikan ancaman serius lantaran tersangka dianggap secara aktif mempersiapkan serangan atau menjalin hubungan dengan rpibadi ekstremis.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Rabu (27/6), menurut penyelidikan FBI, potensi ancaman terbesar datang dari anggota militer aktif dan tentara cadangan serta sipil memiliki akses ke lokasi instalasi militer. Pentagon (Departemen Pertahanan Amerika) menolak berkomentar soal itu.
Pada November 2009, Mayor Nidal Hassan dari Angkatan Darat Amerika menembak mati 13 rekannya serta melukai banyak lainnya di Pangkalan Militer Fort Hood, Negara Bagian Texas, Amerika Serikat.
Setelah FBI menggelar penyelidikan, terungkap Hassan selama ini menjalin kontak dengan Anwar al-Awlaki, imam masjid Amerika keturunan Yaman. Awlaki tewas dalam serangan pesawat tanpa awak di Yaman, September tahun lalu.
Menurut Senator Joseph Lieberman, FBI sudah membicarakan penyelidikan itu dengan Dewan Perwakilan Rakyat dan senat Amerika Serikat dalam rapat dengar pendapat tertutup Desember tahun lalu. "Saya paham hal itu memang ancaman tapi jumlah itu tidak seberapa dibadingkan keseluruhan individu yang mengabdi di dinas militer Amerika," kata Lieberman saat wawancara dengan radio National Public Radio.
(mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
10 Tempat dengan Angka Kriminalitas Tertinggi di Amerika, Hati-Hati Jika Liburan ke Sana
Beberapa bagian Amerika Serikat yang terkenal dengan kriminalitasnya, seperti, pencurian, perampokan, penganiayaan berat, dan seksual.
Baca SelengkapnyaTerungkap! Jutaan Orang Kaya di Amerika Pindah ke Negara Kecil Demi Alasan Ini
Jutaan orang Amerika Serikat berlomba memiliki paspor dari negara lain demi menyelamatkan harta kekayaan mereka.
Baca SelengkapnyaMerantau hingga Luar Negeri, Dua Pria Berdarah Batak Ini Jadi Polisi di Amerika Serikat
Bukan hanya warga negara asli saja, ternyata anggota kepolisian di Amerika Serikat bisa berasal dari warga negara lainnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tangguh, Kekuatan Militer Indonesia Kalahkan Israel dan Jerman
Amerika Serikat Masih menjadi negara digdaya dengan kekuatan militer di peringkat pertama.
Baca SelengkapnyaIslam Raih Penghargaan dari Imam Besar Rusia Setelah Selamatkan 100 Orang dari Serangan Penembakan: Ini Cara Orang Tua Mendidik Saya
Penembakan massal di gedung konser tersebut menewaskan lebih dari 100 orang.
Baca SelengkapnyaKisah Pria Amerika Serikat jadi Mualaf, Sempat Ragu Karena Datang ke Masjid Dua Kali Tak Ada Orang
Awalnya ia sempat dirundung rasa keraguan karena telah dua kali datang ke masjid namun tak bertemu siapapun.
Baca SelengkapnyaIslam Selamatkan Nyawa 100 Orang Saat Teror Penembakan di Rusia, Sempat Giring Penonton ke Jalan Pintas
Penembakan terjadi di gedung konser musik di pinggiran kota Moskow pada Jumat (22/3).
Baca SelengkapnyaMasa Tenang Pemilu 2024, Jangan Ada Saling Serang dan Fitnah
Dua hari lagi, rakyat Indonesia akan memilih pemimpin baru
Baca SelengkapnyaKisah Arek Suroboyo Sang Juragan Nasi Pecel di Amerika, Pernah Jadi Tukang Cuci Piring hingga Diludahi Orang
Pasutri ini merasakan kehidupan berat sebagai kaum minoritas. Sang istri pernah diludahi orang karena memakai jilbab
Baca Selengkapnya