Merdeka.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) kemarin mengatakan fasilitas kesehatan di Gaza sudah berada di ambang kehancuran karena meningkatkan serangan Israel dalam beberapa hari terakhir.

Sejumlah rumah sakit di Gaza kekurangan obat-obatan dan bahan bakar untuk menjalankan genset, seperti dilansir surat kabar the Times of India, Jumat (11/7).

"Meningkatnya ketegangan di Jalur Gaza membuat Kementerian Kesehatan Palestina merasa khawatir akan pasokan obat-obatan, bahan bakar," kata pernyataan WHO.

Sedikitnya 78 warga Palestina tewas, mayoritas adalah warga sipil, akibat serangan udara militer Israel.

"Sebuah rumah sakit, tiga klinik, dan pusat penjernihan air di tempat penampungan juga rusak. Serangan udara dan roket tampaknya masih akan terjadi," kata WHO menanggapi serangan Israel.

Di Gaza Kementerian Kesehatan hanya punya cadangan waktu sepuluh hari bisa menjalankan genset selama pemadaman listrik. Separuh pegawai kesehatan sudah tidak menerima gaji dalam beberapa bulan terakhir. Sebagian dari mereka sudah tidak mampu lagi melapor untuk bekerja.

Kementrian Kesehatan Palestina kini dilaporkan tidak mampu lagi menyimpan stok obat-obatan karena parahnya utang selama ini. Utang mereka kini mencapai Rp 2,8 triliun.