ExxonMobil Sudah Prediksi Perubahan Iklim Sejak 50 Tahun Lalu
Merdeka.com - ExxonMobil, salah satu perusahaan minyak terbesar dunia, telah memprediksi perubahan iklim sejak tahun 1970-an, menurut para peneliti.
Menurut peneliti, penelitian internal perusahaan ini memprediksi pembakaran bahan bakar fosil dapat membuat Bumi lebih panas dan meningkatkan suhu global, namun ExxonMobil secara terbuka membantah kaitan kedua hal tersebut.
Kesimpulan itu didapatkan setelah para peneliti menganalisis data dokumen internal perusahaan minyak tersebut, seperti dikutip dari BBC, Jumat (13/1).
Korporasi seperti ExxonMobil mendapat keuntungan miliaran dolar dari penjualan bahan bakar fosil yang menghasilkan emisi, yang menyebabkan pemanasan global menurut ilmuwan dan PBB.
Temuan terbaru ini menyatakan bahwa prediksi Exxon lebih akurat dari para ilmuwan NASA.
"Ini menggarisbawahi kemunafikan yang nyata dari pimpinan ExxonMobil, yang tahu bahwa ilmuwan mereka sendiri melakukan kerja pemodelan yang sangat berkualitas tinggi dan memiliki akses ke informasi berharga itu sembari menyampaikan kepada kita semua bahwa (perubahan) iklim itu omong kosong," jelas profesor sejarah sains di Universitas Harvard, Naomi Oreskes kepada BBC.
"Mereka memiliki semua informasi ini tapi mereka mengatakan hal yang sangat, sangat berbeda di depan publik," lanjut Oreskes.
ExxonMobil membantah pernyataan para peneliti tersebut.
"Isu itu sudah muncul beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir, dan dalam setiap kasus, jawaban kami sama: mereka yang membicarakan bagaimana "Exxon Telah Mengetahui" itu salah dalam kesimpulan mereka," jelas perusahaan tersebut kepada BBC.
"ExxonMobil berkomitmen untuk menjadi bagian solusi perubahan iklim dan risikonya," jelas juru bicara perusahaan tersebut.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hari Gerakan Satu Juta Pohon Sedunia, Pertamina Lestarikan Lebih dari 6 Juta Pohon
Saat ini terdapat 104 Program penanaman diseluruh wilayah operasi Pertamina Group di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenang Lelang, Pertamina dan Mitra Resmi Kelola Blok SK510 di Malaysia
Memperluas wilayah kerja melalui blok eksplorasi baru, baik domestik maupun internasional, sangat penting untuk menjaga keberlanjutan sumber daya energi fosil.
Baca SelengkapnyaIndonesia Butuh Suntikan Modal Asing untuk Percepatan Transisi Energi Baru dan Terbarukan
Dampak perubahan iklim global tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, melainkan juga seluruh negara di dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertagas Turunkan Emisi Karbon 11 Persen, Begini Strategi Dijalankan Perusahaan
Pertagas akan terus berkomitmen dalam menyalurkan energi yang andal ke berbagai industri strategis tanah air.
Baca SelengkapnyaPertamina Perkuat Komitmen Energi Transisi dan Tata Kelola
Pertamina Group melakukan berbagai inisiatif penurunan emisi, serta membuka diri untuk kolaborasi global bersama seluruh pihak guna mencapai target.
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN Gelar RUPS Pertamina Tetapkan Jajaran Direksi Baru
Kementerian BUMN melakukan perubahan di pimpinan puncak PT Pertamina.
Baca Selengkapnya85 Program Desa Energi Berdikari Pertamina Sukses Turunkan 729 Ribu Ton Emisi Karbon
Program DEB juga memberikan dampak ekonomi bagi 5.413 KK Penerima Manfaat.
Baca SelengkapnyaPertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaData Sri Mulyani: Indonesia Peringkat Ketiga Negara G20 Produksi Emisi Karbon Terendah
Sri Mulyani mengakui bahwa produksi emisi karbon per kapita di Indonesia mengalami tren kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Selengkapnya