Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Empat pria Korut tersangka pembunuh Kim Jong-nam sempat ke Jakarta

Empat pria Korut tersangka pembunuh Kim Jong-nam sempat ke Jakarta empat pria korut tersangka pembunuh kim jong nam. ©CNN

Merdeka.com - Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Imigrasi Indonesia Agung Sampurno membenarkan empat warga Korea Utara, terduga pembunuh Kim Jong-nam, sempat singgah di Jakarta sebelum kembali ke negara asal mereka. Namun, dia menyatakan, kini keempatnya sudah tidak ada di Indonesia.

Agung, lewat sambungan telepon menyatakan, alasan dia membuka data keberangkatan mereka agar Indonesia tidak terseret dalam kasus tersebut."Data perlintasan diatur dalam UU sebagai data rahasia dan dilindungi oleh UU. Alasan saya membuka data keberangkatan karena ingin menjelaskan bahwa mereka sudah tidak ada lagi di Indonesia, menjaga nama baik Indonesia, dan tidak dituduh melindungi 4 tersangka," ujar Agung, Senin (20/2).Sementara itu, dia menjelaskan, data perlintasan tidak diizinkan untuk dibuka sebelum diminta investigator. Pasalnya, penyelidikan ini dilakukan otoritas Malaysia.Dia menambahkan, yang bisa memerintah imigrasi untuk membuka data perlintasan tersebut hanya polisi Indonesia."Malaysia tidak memberi kami (Indonesia) kesempatan bertemu Siti Aisyah, jadi kami tidak mau peduli. Bukan kepolisian negara lain atau Interpol yang bisa memberikan perintah, yang bisa hanya polisi Indonesia," tegasnya.Kepolisian Diraja Malaysia menyebutkan keempat tersangka buron asal Korut kembali ke Pyongyang via Jakarta. Mereka mengambil penerbangan ke Dubai, Uni Emirat Arab. Sesampainya di Dubai, tersangka ini mengambil penerbangan lain menuju Vladivostok, Rusia sebelum akhirnya tiba di Pyongyang.

Empat orang tersangka itu adalah:

1. Rhi Ji Hyon, 33, tiba di Malaysia 4 Februari 2017

2. Hong Lagu Hac, 34, tiba 31 Januari 2017

3. O Jong Gil, 55, tiba 7 Februari 2017

4. Ri Jae Nam, 57, tiba 1 Feb 2017

"Mereka sepertinya mengambil rute panjang untuk mengecoh otoritas keamanan," kata Wakil Inspektur Jenderal Kepolisian Malaysia, Noor Rashid Ibrahim.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Senangnya Kim Ju Ae, Putri Kim Jong Un Diajak Mengunjungi Peternakan Ayam Kwangchon

FOTO: Senangnya Kim Ju Ae, Putri Kim Jong Un Diajak Mengunjungi Peternakan Ayam Kwangchon

Kim Ju Ae sangat antusias melihat langsung proses beternak ayam di peternakan Kwangchon.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.

Baca Selengkapnya
Pulang Kunker dari Kepulauan Talaud, Jokowi Tandatangani Surat Pemberhentian Ketua KPK Firli Bahuri

Pulang Kunker dari Kepulauan Talaud, Jokowi Tandatangani Surat Pemberhentian Ketua KPK Firli Bahuri

Jokowi dijadwalkan akan kembali ke Jakarta pada Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ngerinya Hwasong-16B, Rudal Balistik Terbaru Korea Utara Dilengkapi Hulu Ledak Hipersonik

FOTO: Ngerinya Hwasong-16B, Rudal Balistik Terbaru Korea Utara Dilengkapi Hulu Ledak Hipersonik

Ini menjadi langkah terbaru dalam rencana pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un yang ingin menggunakan bahan bakar padat untuk menggerakkan semua rudalnya.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Pesawat Polri Ditembak KKB saat Mendarat di Intan Jaya, Berujung Baku Tembak

Detik-Detik Pesawat Polri Ditembak KKB saat Mendarat di Intan Jaya, Berujung Baku Tembak

Detik-Detik Pesawat Polri Ditembak KKB saat Mendarat di Intan Jaya, Berujung Baku Tembak

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Perintahkan Semua Menteri Waspada, Singgung Kedatangan Presiden Baru

VIDEO: Jokowi Perintahkan Semua Menteri Waspada, Singgung Kedatangan Presiden Baru

Presiden Jokowi memerintahkan semua menteri waspada jelang bulan Ramadan dan Idul Fitri

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya