Pemerintah lacak kebenaran kabar TKI Hong Kong direkrut masuk ISIS
Merdeka.com - Tenaga Kerja Indonesia di Hong Kong disebut-sebut menjadi target rekrutmen militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Kabar ini telah menjadi desas-desus di kalangan pembantu rumah tangga asal Tanah Air. Satu WNI bernama Najma bahkan dilaporkan hilang, setelah meminjam uang ke sesama TKI dengan alasan ingin ke Suriah.
Rafail Walangitan, Kepala Konsul KJRI Hong Kong menegaskan bahwa hal itu sebatas isu yang baru muncul beberapa minggu lalu melalui media sosial.
"Isu itu adalah isu baru yang marak melalui media sosial, terlebih lagi dengan beredarnya foto dan atribut ISIS di salah satu lokasi di Hong Kong," ujarnya saat dihubungi merdeka.com, Selasa (24/3).
Kebenaran Najma dan suaminya yang juga WNI terbang ke Suriah melalui Hong Kong belum bisa dikonfirmasi pihak KJRI. Kementerian Luar Negeri kini masih mencari data dua TKI tersebut.
"Kita belum bisa klarifikasi karena belum adanya identitas pasti dan fakta bahwa mereka telah terbang ke Suriah," imbuh Rafail.
Pihak KJRI kini berusaha melakukan kampanye meredam gerakan ISIS di kalangan buruh migran Hong Kong. Rafail menjelaskan koordinasi telah dilakukan dengan kepolisian dan juga imigrasi guna identifikasi warga negara Indonesia yang terkena paham ISIS tersebut.
"Kita juga koordinasi dengan Islamic Union Hong Kong dan menyampaikan himbauan agar para TKI tidak mudah terbujuk rayu dan terjebak dalam gerakan tersebut," tandasnya.
Sebelumnya, dua pemuka agama ditolak masuk Hong Kong awal pekan ini. Mereka ditahan imigrasi Chek Lap Kok karena dugaan terlibat gerakan ISIS. Perdana Ahmad dan Sahal Khan naik Malaysia Airlines nomor penerbangan MH448 itu datang dari Kuala Lumpur.
Mereka hendak mengisi pengajian di Distrik Fortress Hill bertema 'Mengungkap Kesesatan Syiah dan Pelatihan Ruqyah Syariyyah'. Acara tabligh akbar itu digelar oleh Kelompok Mujahiddah of Islam Hong Kong.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pernah Ikut Baiat ISIS, Tiga Napi Teroris di Makassar Bersumpah Setia NKRI
Tiga narapidana terorisme (napiter) mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca SelengkapnyaKPK Terbitkan Sprindik Baru untuk Jerat Mantan Wamenkum HAM Eddy Hiariej
Ali menjelaskan keputusan penerbitan sprindik baru dalam penanganan kasus korupsi ini dilakukan setelah penyidik melakukan gelar perkara beberapa waktu lalu.
Baca Selengkapnya15 Prajurit TNI Keroyok Relawan Ganjar-Mahfud Diperiksa Denpom Solo, Dipastikan Tak Ada Korban Meninggal
Dandim mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi manakala ada berita hoaks
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tersangka Teroris di Bekasi Karyawan BUMN, Dikenal Ramah dan Sering Ikut Rapat RT
Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap DE (28) di Bekasi, Senin (14/8). Tersangka tindak pidana terorisme ini merupakan karyawan BUMN.
Baca SelengkapnyaPengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma
Peristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca SelengkapnyaBPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan
Dengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.
Baca SelengkapnyaKPK Siap Hadiri Praperadilan Eks Wamenkumham Eddy Hiariej Hari Ini
"Tim KPK akan hadir dan siap sampaikan tanggapan sesuai waktu agenda persidangan," kata Ali.
Baca SelengkapnyaPenjaga Rumah Dinas Kapolri Diserang, Bibir Luka-Luka
Penyidik telah berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror. Hasilnya, pelaku dipastikan bukan bagian dari jaringan terorisme.
Baca SelengkapnyaMenteri LHK Beberkan Kemajuan Indonesia Atasi Perubahan Iklim
Indonesia lebih awal menginisasi beberapa aksi pengendalian perubahan iklim.
Baca Selengkapnya