Merdeka.com - Polisi Thailand hari ini menyatakan telah menangkap dua biksu lantaran telah menyediakan seorang anak laki-laki berusia 14 tahun untuk melakukan tindakan seksual dengan seorang kepala biara mereka. Insiden ini menjadi skandal terbaru yang mengguncang negeri mayoritas beragama Buddha itu.

Situs asiaone.com melaporkan, Rabu (19/6), Kolonel Polisi Chiang Mai, Wirachon Bunthawi, mengatakan kedua biksu itu, yang membantah tuduhan tersebut, bisa menghadapi tuntutan penjara sampai 15 tahun jika dinyatakan bersalah.

"Kepala biara itu saat ini masih berada di biara dan kami tinggal menunggu sebuah surat perintah penangkapan untuknya," kata

Polisi mengatakan berdasarkan keterangan dari korban dan seorang sopir, dua biksu itu diperkirakan berumur 20 tahun dan 23 tahun. Mereka diduga telah mengambil korban untuk diperlihatkan ke kepala biara mereka di kuil yang terletak di Distrik Chiang Dao, Provinsi Chiang Mai, beberapa kali sejak Februari lalu.

Kasus ini muncul setelah sebelumnya insiden kontroversial lainnya juga menimpa para biksu Negeri Gajah Putih itu. Baru-baru ini sebuah rekaman yang diunggah di situs berbagi video YouTube memperlihatkan tiga biksu sedang menggunakan jet pribadi, sambil mengenakan headphone dan kacamata hitam. Mereka juga ada yang terlihat menggunakan tas Louis Vuitton

Video itu langsung mendorong perdebatan terkait masalah kepatuhan para biksu terhadap prinsip-prinsip sederhana yang meliputi hidup tanpa harta benda, yang bahkan tidak melampaui dari segenggam jubah.

Para biksu di Thailand telah terpukul oleh serangkaian skandal yang melibatkan para biarawan, di mana media lokal pernah melaporkan adanya kasus mengkonsumsi minuman beralkohol, perjudian, dan mengunjungi pelacur.