Donald Trump Kirim Ucapan Selamat Ulang Tahun Untuk Kim Jong Un
Merdeka.com - Korea Utara menerima ucapan selamat ulang tahun dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk pemimpin mereka, Kim Jong Un. Namun berdasarkan pernyataan yang diterbitkan kantor berita KCNA pada Sabtu, ucapan tersebut tidak akan mengembalikan upaya negosiasi kedua negara.
Walaupun Kim secara pribadi menyukai Trump, tapi dia tak akan memimpin negaranya berdasarkan perasaan pribadi. Demikian disampaikan penasihat Kementerian Luar Negeri Korut, Kim Kye Gwan dalam pernyataannya, dikutip dari Alarabiya, Minggu (12/1).
"Terlepas dari hubungan baik para pemimpin, adalah keliru bagi Amerika Serikat mengharapkan kembalinya perundingan," tambahnya.
Kim Jong Un berulang tahun pada 8 Januari. Dia lahir tahun 1983 dan saat ini berusia 37 tahun.
Malas Bertemu Trump
Pada November 2019, Trump menyatakan ingin kembali menggelar pertemuan dengan Kim Jong Un membahas soal denuklirisasi. Korut mengatakan mereka sudah tidak tertarik bertemu dengan Trump kecuali ada hasil konkret yang bisa mereka dapatkan.
Kim Jong Un sebelumnya menetapkan tenggat waktu hingga akhir 2019 kepada pemerintahan Trump untuk menawarkan kesepakatan yang bisa menguntungkan kedua pihak dalam perundingan denuklirisasi.
Dilansir laman AP, Selasa (19/11/2019), pekan lalu AS membatalkan rencana latihan militer dengan Korea Selatan untuk membuka ruang diplomasi dengan Korut. Trump dalam kicauannya mendesak Kim untuk "segera bertindak, bereskan urusan" dan memberi sinyal untuk pertemuan selanjutnya dengan mengatakan "Sampai jumpa lagi."
Penasihat Kementerian Luar Negeri Korut Kim Kye Gwan mengatakan pemerintahnya berkukuh dengan pendirian bahwa Washington harus menghilangkan kebijakan yang menurut Korut sifatnya "bermusuhan" supaya kesepakatan denuklirisasi bisa bertahan.
"Tiga kali pertemuan DPRK-AS dan pembicaraan dilakukan sejak Juni tahun lalu tapi tidak ada kemajuan signifikan yang sudah dicapai dalam hubungan DPRK-AS. AS hanya mengulur waktu dengan berpura-pura sudah melakukan kemajuan dalam pembahasan isu Semenanjung Korea," kata dia dalam pernyataan disampaikan kantor berita pemerintah KCNA.
"Kami sudah tidak tertarik dengan pertemuan semacam itu yang tidak berarti apa-apa bagi kami. Karena kami tidak mendapat apa-apa, maka kami tidak mau lagi memberi sesuatu kepada Presiden AS supaya dia bisa sesumbar dengan hal itu dan dijadikan kebanggaan oleh Presiden Trump sebagai pencapaian dari pemerintahannya."
Kim Kye Gwan adalah diplomat veteran yang memimpin delegasi Korut dalam pembicaraan pelucutan nuklir di Beijing pada 2003-2008.
Beberapa jam dari pernyataan Kim, KCNA melaporkan Kim Jong-un memantau langsung latihan terjun payung militer Korut dan berjanji akan membangun "pasukan tak terkalahkan" di saat AS dan Korsel akan menggelar latihan militer gabungan.
Latihan militer Korut ini adalah kali kedua yang dipublikasi dalam tiga hari. Sabtu lalu Kim Jong-un juga menyaksikan demonstrasi pilot Korut.
Kesal Karena Ucapan Trump Saat KTT NATO
Kim Jong Un tidak suka dengan julukan "Rocket Man" yang diutarakan Trump dalam KTT NATO di London awal Desember 2019. Pemerintah Korut menuntut agar sebutan itu tidak muncul lagi atau AS akan menerima konsekuensi fatal.
Dalam sebuah pertemuan Trump mengatakan dia memiliki hubungan yang sangat bagus dengan Kim Jong Un, namun dia mengingatkan AS memiliki militer yang paling kuat sehingga jangan diprovokasi. Dia mengucapkan hal tersebut saat membahas nuklir Korut.
Dikutip dari laman AP News, Jumat (6/12/2019), "Kami memiliki militer terkuat yang pernah ada, dan kami sejauh ini adalah negara paling kuat di dunia dan semoga kami tidak perlu menggunakannya. Tetapi jika perlu, kami akan menggunakannya," ucap Trump.
Trump menambahkan, "(Kim Jong Un) suka menembakkan roket, kan? Itulah mengapa saya memanggil dia Rocket Man."
Choe Son-hui merupakan Wakil Pertama Menteri Luar Negeri Korut, mengkritik ucapanDonald Trump. Dia mengatakan ucapan itu membuat marah rakyat Korut terhadap AS. Korut pun mengancam akan kembali menyebut Trump sebagai "dotard" (bodoh akibat pikun).
"Jika ada bahasa atau ungkapan yang menambah atmosfer konfrontasi kembali digunakan ... maka itu tanda bahwa istilah dotard akan dipakai lagi," ujarnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Terima Surat Kepercayaan 9 Duta Besar Negara Sahabat
Presiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat
Baca SelengkapnyaPresiden China Xi Jinping Ucapkan Selamat ke Prabowo: Saya Siap Bekerja Sama dengan Anda
Ucapan dari Xi Jinping ini disampaikan melalui surat resmi.
Baca Selengkapnya39 Kata-Kata Ucapan Selamat Datang Bulan Januari 2024, Penuh Makna Mendalam
Ucapan selamat datang bulan Januari 2024, semoga bulan ini membawa makna yang mendalam dalam hidup kita.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Joe Biden Ucapkan Selamat ke Prabowo Unggul di Pilpres 2024: Saya Harap Hubungan Negara Kita Jauh Lebih Kuat
Ucapan Joe Biden itu disampaikan melalui sepucuk surat diantarkan Dubes Amerika Serikat untuk ASEAN Yohannes Abraham.
Baca SelengkapnyaPutin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024
Putin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga
Baca SelengkapnyaJokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional
Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaJokowi: Rahajeng Rahina Nyepi 2024, Semoga Umat Hindu Lancar Laksanakan Catur Brata Penyepian
Presiden Jokowi mengucapkan Selamat Hari Raya Nyepi 2024 kepada seluruh umat Hindu yang merayakan.
Baca SelengkapnyaJokowi: Selamat Natal, Semoga Kedamaian Menyertai Kita Semua
Jokowi berharap, Natal tahun ini dapat membawa kesejahteraan bagi setiap insan di dunia.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK
Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca Selengkapnya