Dijadwalkan Jadi Pembicara, Jokowi Absen di KTT Pemimpin Negara Muslim Dunia
Merdeka.com - Sejumlah pemimpin negara dengan penduduk mayoritas Muslim absen dalam agenda pertemuan tingkat tinggi (KTT) di Kuala Lumpur, Malaysia. Termasuk Presiden RI, Joko Widodo. Selain Jokowi, Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz dan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan juga tak hadir dalam agenda tersebut.
Pada Selasa, Pakistan mengumumkan menarik diri dari KTT tersebut, mengutip alasan yang sama dengan Arab Saudi yang menyebut agenda tersebut berpotensi memecah dunia Islam. Awalnya, PM Pakistan Imran Khan dilaporkan telah mengonfirmasi rencana kehadirannya di KTT tersebut dan mengirim Menteri Luar Negeri Shah Mahmoord Qureshi untuk mewakilinya. Tapi kemudian negara tersebut menarik diri hanya dua hari sebelum pembukaan KTT.
Presiden Indonesia, Joko Widodo yang awalnya dijadwalkan menjadi pembicara juga tak hadir. Wapres Ma'ruf Amin yang rencananya akan mewakilinya, membatalkan rencana kehadirannya pada detik-detik terakhir karena sakit.
Pada Kamis, Aljazeera menanyakan ke Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad apakah mendapat pesan dari Jokowi terkait ketidakhadirannya dalam KTT tersebut, dia mengabaikan pertanyaan tersebut.
Sekjen KTT, Samsudin Osman menyampaikan kepada Aljazeera, Mahathir mengirim utusan khusus untuk mengundang Raja Salman ke KTT tersebut. Saudi juga tak hadir. Osman mengatakan KTT ini bukan lawan dari OKI.
Mantan pemimpin Hamas Palestina, Khaled Meshaal yang hadir mengatakan agenda tersebut tak bertujuan untuk menciptakan permusuhan di antara negara Islam.
Krisis Dunia Islam
Mahathir Mohamad menyampaikan dunia Islam saat ini tengah menghadapi krisis dan menyerukan solusi yang dapat diimplementasikan. Hal tersebut disampaikan saat menjadi tuan rumah KTT negara mayoritas Muslim.
Mahathir menyerukan hal tersebut pada Kamis saat Presiden Iran Hassan Rouhani, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani menyoroti masalah Palestina yang masih berada dalam penjajahan Israel.
"Kita semua tahu bahwa kaum Muslim, agama dan negara mereka sedang mengalami krisis. Di manapun kita lihat negara Muslim dihancurkan, penduduknya dipaksa untuk meninggalkan negaranya, dipaksa menjadi pengungsi di negara non Muslim," jelasnya, dilansir dari Aljazeera, Jumat (20/12).
PM berusia 94 tahun tersebut menunjukkan saat negara lain yang hancur karena Perang Dunia II telah berbenah dan maju, banyak negara Muslim "tampaknya tidak bisa diatur dengan baik, apalagi untuk dikembangkan dan sejahtera".
Mahathir mengatakan "perang saudara, perang sipil, pemerintahan gagal dan banyak bencana lainnya" terus dihadapi sejumlah negara Muslim dan Islam tanpa ada upaya serius untuk mengatasinya.
Bahkan ketika dia menyerukan negara-negara mayoritas Muslim untuk mengatasi masalah tersebut, beberapa negara - termasuk Arab Saudi dan Pakistan - tidak hadir dalam pertemuan tersebut, yang dinilai sebagai dampak kompetisi negara dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
VIDEO: Jokowi Perintahkan Semua Menteri Waspada, Singgung Kedatangan Presiden Baru
Presiden Jokowi memerintahkan semua menteri waspada jelang bulan Ramadan dan Idul Fitri
Baca SelengkapnyaJokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan
Jokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden
Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK
Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan
Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaJokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional
Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaJokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaJokowi Terima Surat Kepercayaan 9 Duta Besar Negara Sahabat
Presiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat
Baca Selengkapnya