Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Diembargo AS dan konco-konconya, Rusia ngaku tetap tegar

Diembargo AS dan konco-konconya, Rusia ngaku tetap tegar Dubes Rusia untuk Indonesia Rusia Mikhail Y. Galuzin. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Federasi Rusia dilaporkan media-media Barat sedang mengalami krisis ekonomi pada triwulan III dan IV 2014, lantaran sanksi berlapis oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa. Embargo sektor keuangan hingga keamanan diberikan setelah rezim Presiden Vladimir Putin dianggap mendukung pemberontakan Ukraina.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Y. Galuzin angkat bicara meluruskan tudingan itu. Dalam jumpa pers di kediamannya di Karet Kuningan, Jakarta Selatan, Galuzin katakan sanksi tersebut tak pengaruhi negaranya. Bahkan Federasi Rusia menurutnya masih tegar sampai sekarang.

"Sanksi tersebut ilegal. Tak akan berpengaruh sama sekali terhadap Rusia," ujar Galuzin, Kamis (11/12).

Galuzin mengatakan hal ini dibuat agar negaranya tidak dapat menjalin hubungan dengan dunia luar. Namun dia juga mengatakan dengan tegas jika negaranya akan terus melakukan kerja sama dengan berbagai negara, tak terkecuali Amerika Serikat.

"Kami tidak akan mundur hanya karena sanksi ini, malahan kami akan terus gencar menjalin kerja sama dengan negara lain," kata Galuzin.

Adapun asumsi krisis berasal dari telaah media atas pidato Menteri Keuangan Rusia Anton Silunaov. Pada November lalu, bendahara Negeri Beruang Merah mengatakan kas pemerintah defisit USD 140 miliar per tahun.

Situasi Rusia makin runyam, karena harga minyak dunia anjlok 30 persen, tak sampai USD 80 per barel. Disusul melemahnya nilai tukar Rubel 27 persen.

Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev pada KTT ASEAN+ di Myanmar bulan lalu mengancam negara Barat supaya mencari jalan tengah. Sekadar menghukum Rusia justru merugikan semua pihak. Sebab bekas negara komunis ini balas menahan pasokan bahan pangan dan gas ke kawasan Eropa Barat.

"Semua negara perlu menghentikan sanksi, membuat hubungan kembali normal, tuntutan kerja kembali normal, tenang, disertai pembahasan lebih produktif," kata Medvedev seperti dilansir Kantor Berita ITAR-TASS.

Isolasi Rusia terutama dimotori oleh Amerika dan Inggris. Presiden AS Barack Hussein Obama bertekad terus menekan Rusia sampai intervensi militer di kawasan Crimea, Ukraina, berakhir.

Presiden Putin diyakini memasok senjata pada milisi separatis sejak awal tahun ini. Para tentara amatir itu diduga kuat menembak jatuh pesawat sipil Malaysia Airlines MH17 yang menewaskan 298 penumpang.

"Tim kami terus mempelajari mekanisme untuk menambah tekanan (pada Rusia) bila perlu," kata Obama bulan lalu.

(mdk/ard)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan

Bantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan

Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

Baca Selengkapnya
Meninggal Dunia, Balita Dipatuk Kobra Saat Masukkan Tangan ke Lubang

Meninggal Dunia, Balita Dipatuk Kobra Saat Masukkan Tangan ke Lubang

Peristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.

Baca Selengkapnya
Gelapkan Pajak dan Sembunyi di Bali, Bule Rusia Dideportasi

Gelapkan Pajak dan Sembunyi di Bali, Bule Rusia Dideportasi

Petugas Imigrasi mendeportasi WN Rusia berinisial DL (36). Dia diketahui melakukan penggelapan pajak skala besar di negaranya lalu sembunyi di Bali.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,

Baca Selengkapnya
Indonesia Ternyata Pernah Terancam Krisis Listrik dan Buat PLN Ketar-Ketir, Ini Penyebabnya

Indonesia Ternyata Pernah Terancam Krisis Listrik dan Buat PLN Ketar-Ketir, Ini Penyebabnya

PLN pernah menghadapi tantangan stok batubara yang kurang dari 5 Hari Operasi Pembangkit (HOP) pada Desember 2021 lalu.

Baca Selengkapnya
Relawan Dianiaya TNI di Boyolali, TPN Ganjar Bakal Lapor Komnas HAM

Relawan Dianiaya TNI di Boyolali, TPN Ganjar Bakal Lapor Komnas HAM

Menurutnya, dunia internasional melihat Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga dunia menjalankan pemilu yang tidak cacat dan bermasalah.

Baca Selengkapnya
Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024

Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024

Putin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga

Baca Selengkapnya
Putin Kembali Menang Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin

Putin Kembali Menang Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin

Putin Kembali Menang Telak dalam Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin

Baca Selengkapnya
Putin Hadiahi Kim Jong-un Mobil Mewah Buatan Rusia, Berlapis Baja dan Bisa Berenang

Putin Hadiahi Kim Jong-un Mobil Mewah Buatan Rusia, Berlapis Baja dan Bisa Berenang

Putin Hadiahi Kim Jong-un Mobil Mewah Buatan Rusia, Berlapis Baja dan Bisa Berenang

Baca Selengkapnya