Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Demo Memanas, Toko & Restoran di Myanmar Tutup karena Mogok Massal Menentang Kudeta

Demo Memanas, Toko & Restoran di Myanmar Tutup karena Mogok Massal Menentang Kudeta Water Canon Berusaha Bubarkan Massa Protes Kudeta. ©2021 REUTERS/Stringer

Merdeka.com - Pada Senin, tempat usaha di Myanmar ditutup dalam gerakan mogok massal untuk melawan kudeta militer dan ribuan pengunjuk rasa berkumpul terlepas dari ancaman pihak berwenang yang dapat membahayakan nyawa.

Tiga pekan setelah menggulingkan kekuasaan, junta militer gagal menghentikan unjuk rasa yang berlangsung setiap hari, termasuk gagal menghentikan seruan gerakan pembangkangan sipil sebagai bentuk protes terhadap kudeta 1 Februari dan menuntut pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.

“Setiap orang ikut bergabung,” kata San San Maw (46), di persimpangan Hledan, Yangon, yang menjadi titik unjuk rasa.

“Kita harus keluar,” lanjutnya, dilansir Al Arabiya, Senin (22/2).

Di negara di mana tanggal kerap dikaitkan dengan keberuntungan, pengunjuk rasa mencatat pentingnya tanggal 22-2-2021, membandingkannya dengan demonstrasi pada 8 Agustus 1988 ketika generasi sebelumnya melancarkan protes anti-militer yang ditumpas dengan darah.

Tanggapan pasukan keamanan kali ini tidak begitu mematikan, tetapi setidaknya tiga pengunjuk rasa kini tewas setelah dua orang ditembak mati di Mandalay pada Sabtu. Pengunjuk rasa yang tertembak di kepala 10 hari lalu meninggal pada Jumat. Sementara itu, pihak militer mengklaim seorang polisi tewas karena cedera saat mengamankan unjuk rasa.

Kematian dua pengunjuk rasa di Mandalay yang membuat para pengunjuk rasa lainnya takut pada Minggu, ketika puluhan ribu orang turun ke jalan di kota terbesar kedua itu, termasuk di Yangon.

Televisi pemerintah, MRTV memperingatkan para pengunjuk rasa pada Senin.

“Para pengunjuk rasa sekarang menghasut orang-orang, khususnya remaja dan anak-anak muda yang emosional, ke jalur konfrintasi di mana mereka bisa kehilangan nyawa,” jelas peringatan itu.

Htet Htet Hlaing (22) mengakut takut dan berdoa sebelum bergabung dengan demonstrasi hari Senin, tetapi tidak patah semangat.

“Kami tidak menginginkan junta, kami menginginkan demokrasi. Kami ingin menciptakan masa depan kami sendiri, ”katanya.

“Ibuku tidak menghentikanku untuk keluar, dia hanya berkata 'hati-hati'.”

Restoran tutup

Seperti toko-toko lokal, restoran jaringan internasional juga mengumumkan penutupan pada Senin, termasuk KFC dan layanan pesar antar Food Panda. Perusahaan Grab juga berhenti membuka layanan pesan antar, tapi taksi layanan taksi tetap berjalan.

Pihak berwenang "menahan diri sepenuhnya", kata Kementerian Luar Negeri Myanmar dalam sebuah pernyataan. Kementerian juga menegur beberapa negara asing karena pernyataan yang digambarkannya sebagai campur tangan dalam urusan dalam negeri Myanmar.

Beberapa negara Barat mengecam kudeta dan kekerasan terhadap pengunjuk rasa.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengatakan AS akan terus “mengambil tindakan tegas” terhadap pihak berwenang yang menindak para demonstran dengan kekerasan.

“Kami mendukung orang-orang Burma,” ujarnya.

Inggris, Jerman, Jepang, dan Singapura juga mengecam kekerasan tersebut dan Sekjen PBB, Antonio Guterres menegaskan tindakan kekerasan tak dapat diterima.

Penduduk di Yangon mengatakan, jalan-jalan menuju beberapa kedutaan besar, termasuk Kedubes AS ditutup pada Senin. Perwakilan diplomatik menjadi titik perkumpulan para pengunjuk rasa yang menyerukan intervensi asing.

Pelapor khusus PBB bidang HAM untuk Myanmar, Tom Andrews mengatakan sangat prihatin dengan tindakan junta kepada pengunjuk rasa.

“Tidak seperti 1988, tindakan pasukan keamanan sedang direkam dan Anda akan dimintai pertanggungjawaban,” tulisnya di Twitter.

Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik Myanmar (AAPP) menyampaikan, sebanyak 640 orang telah ditangkap, didakwa, dan dihukum sejak kudeta 1 Februari, termasuk para mantan anggota pemerintahan dan penentang kudeta.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pendemo Makzulkan Jokowi di DPR Marah Dibagikan Makanan Bergambar Kaesang, Langsung Dibuang

Pendemo Makzulkan Jokowi di DPR Marah Dibagikan Makanan Bergambar Kaesang, Langsung Dibuang

Sejumlah demonstran pun baru menyadari, di tangannya memegang snack bergambar Kaesang Pangarep.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.

Baca Selengkapnya
Dekat Rumah SBY, Warga Cikeas Demo Jalan Rusak Parah hingga Tanami Pohon Pisang di Tengah Jalan

Dekat Rumah SBY, Warga Cikeas Demo Jalan Rusak Parah hingga Tanami Pohon Pisang di Tengah Jalan

Tidak jauh dari rumah presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), warga Cikeas nekat menanam pohon pisang di tengah jalan yang rusak.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Awal Mula Pendukung 01 dan 03 Nobar Debat Capres: Kesamaan Tujuan Antisipasi Ancaman Demokrasi

Awal Mula Pendukung 01 dan 03 Nobar Debat Capres: Kesamaan Tujuan Antisipasi Ancaman Demokrasi

Pendukung paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud yang tergabung dalam Progresif nonton bareng debat Capres dengan pendukung paslon 01 Anies-Cak Imin.

Baca Selengkapnya
Hindari Jalan di Sekitar Istana, Ada Demo Sebabkan Kemacetan Panjang

Hindari Jalan di Sekitar Istana, Ada Demo Sebabkan Kemacetan Panjang

Massa yang tergabung dalam Koalisi Pilih Pulih demonstrasi di depan Istana Kepresidenan

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
FOTO: Momen Kerusuhan Pecah di Papua Nugini, Massa Ngamuk Jarah Toko-Toko dan Bakar Mobil

FOTO: Momen Kerusuhan Pecah di Papua Nugini, Massa Ngamuk Jarah Toko-Toko dan Bakar Mobil

Sebanyak 16 orang dilaporkan tewas dalam kerusuhan tersebut. Papua Nugini kini menetapkan status darurat nasional selama 14 hari.

Baca Selengkapnya
FOTO: Geruduk KPU, Massa BEM SI Bentangkan Spanduk 'Jokowi Penjahat Demokrasi'

FOTO: Geruduk KPU, Massa BEM SI Bentangkan Spanduk 'Jokowi Penjahat Demokrasi'

Mereka mendesak KPU untuk bekerja secara profesional serta bersikap adil dan netral dalam pelaksanaan Pemilu 2024 pada 14 Februari besok.

Baca Selengkapnya
Massa Demo Pro dan Kontra Hak Angket Ricuh di Depan DPR, Saling Dorong dan Lempar Botol

Massa Demo Pro dan Kontra Hak Angket Ricuh di Depan DPR, Saling Dorong dan Lempar Botol

Aksi demonstrasi di depan Gedung MPR DPR RI antara yang mendukung hak angket dan menolak ricuh.

Baca Selengkapnya