Merdeka.com - Pria Australia, Mike, bukan nama sebenarnya, rela menggadaikan rumahnya supaya dia dapat uang sebesar Rp 527 juta untuk membiayai operasi memperpanjang alat kejantanannya yang berukuran mungil. Dia bahkan sudah menyiapkan dana senilai Rp 796 juta.

Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Rabu (16/7), penis yang hanya berukuran kurang dari tujuh sentimeter ketika ereksi maka tergolong micropenis. Kondisi ini termasuk jarang dan hanya sekitar satu persen pria mengalaminya.

Pada 2012 Mike sudah menghabiskan uang Rp 527 juta buat operasi memperpanjang dan memperbesar penisnya tapi operasi itu gagal. Untuk membayar biaya operasi itu Mike, 33 tahun, menggadaikan rumahnya.

Namun Mike mengaku dia tidak melihat 'barang'nya bertambah panjang atau besar setelah operasi itu.

"Penis saya berukuran seperti ukuran bayi. Sebelum operasi panjangnya hanya dua atau tiga sentimeter dan sekarang empat sentimeter. Saat ereksi kira-kira sekitar tujuh sentimeter," kata dia kepada situs Ninemsn.

Sekitar 90 persen pria Australia punya penis berukuran antara 14,5 sentimeter hingga 17,5 sentimeter. Ukuran rata-rata saat penis ereksi 16 sentimeter.

Karena kecewa operasi pertamanya gagal, Mike berencana operasi lagi dengan biaya Rp 210 juta dan kemungkinan akan ada operasi ketiga senilai Rp 585 juta.

Jika dia menjalani kedua operasi lanjutan itu maka Mike sudah menghabiskan biaya sebesar lebih dari Rp 1,1 triliun hanya demi memanjangkan dan membesarkan ukuran penisnya.

Mike mengaku ukuran penisnya yang imut-imut telah memperburuk kehidupan seksualnya, kepercayaan diri, hubungan persahabatan dan pertemanan, dan dia sering diejek di sekolah hingga depresi dan minder.

Kehidupan seksual Mike menjadi sangat terbatas. Dia hanya pernah berhubungan badan dua kali dan dia tidak mampu menjelaskan kepada pasangannya.

Mike kehilangan keperjakaannya pada usia 24 tahun dengan pacarnya yang hanya berlangsung tiga bulan. Berkat usaha kerasnya menjalin hubungan akhirnya enam tahun kemudian Mike baru bisa berhubungan seks lagi.

Mike mengaku kini dia lebih memilih mengucilkan diri dan malas bertemu orang lain.