Deklarasi Maju Pilpres 2020, Bos Media Michael Bloomberg Ingin Kalahkan Trump
Merdeka.com - Miliuner Amerika Serikat dan bos media, Michael Bloomberg secara resmi mengumumkan diri akan maju sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2020 mendatang. Bloomberg akan menjadi salah satu kandidat presiden dari Partai Demokrat.
Dalam sebuah pernyataan, mantan Wali Kota New York ini mengatakan ingin mengalahkan Donald Trump dan membangun kembali Amerika.
"Pertaruhannya sengit. Kita harus memenangkan pemilihan ini," tulisnya di Twitter, sebagaimana dikutip dari BBC, Selasa (26/11).
Pengusaha 77 tahun ini bergabung bersama 17 tokoh lainnya bersaing menjadi kandidat Demokrat yang akan diusung untuk mengalahkan Trump pada 2020 mendatang. Mantan Wapres Joe Biden, Senator Elizabeth Warren dan Bernie Sanders adalah kandidat terkuat Demokrat.
Bloomberg dinilai tak cukup kuat untuk menjadi kandidat presiden. Dia masuk ke arena capres setelah perdebatan berbulan-bulan soal ketimpangan penghasilan di AS, dengan Sanders dan Warren mengumumkan rencana untuk menaikkan pajak bagi para miliuner. Mengungkap proposal pajaknya pada bulan September, Sanders mengatakan: "Miliarder seharusnya tidak ada."
Pada awal November lalu, Trump mengejek Bloomberg, mengatakan, "tidak ada yang lebih ingin saya lawan selain Michael kecil". Pada hari yang sama, Bloomberg mendaftar untuk pemilihan utama Demokrat di Alabama.
Siapa Bloomberg?
Michael Bloomberg adalah orang nomor delapan terkaya se-Amerika dengan jumlah kekayaan USD 54,4 miliar, menurut Forbes. Lahir di Massachusetts, dia mulai di dunia bisnis sebagai bankir Wall Street sebelum membangun kerajaan penerbitan keuangan yang membesarkan namanya.
Selama bertahun-tahun dia menyumbang jutaan dolar untuk pendidikan, kesehatan dan bidang lainnya, termasuk politik.
Dia berhasil menjadi walikota New York pada tahun 2001 dan tetap menjabat selama tiga periode berturut-turut hingga 2013. Rumor ambisi presiden telah mengelilinginya selama lebih dari satu dekade.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jawaban Presiden Jokowi soal Tudingan Politisasi Bansos
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab tudingan bantuan sosial (bansos) dipolitisasi menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaBerkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali
Berkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Survei: Mayoritas Pemilih Anggap Joe Biden Terlalu Tua untuk Kembali Maju sebagai Capres
Survei: 86% Pemilih Sebut Joe Biden Terlalu Tua untuk Kembali Maju Capres
Baca SelengkapnyaJokowi: Presiden dan Menteri Boleh Memihak dan Ikut Kampanye
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, semua menteri bahkan presiden boleh berkampanye atau mendukung salah satu kandidat pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPutin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024
Putin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres 2024, Timnas AMIN: Mudah-Mudahan Tidak Membuat Kacau
Sebelumnya Jokowi menyebut presiden boleh memihak dan kampanye di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaPSI Sebut Keberpihakan Jokowi ke Capres Bukan Dosa, Sindir Kampanye Megawati di Pilpres 2004
Menurut Raja Juli, presiden maupun menteri merupakan warga negara yang memiliki hak politik untuk mendukung kandidat pilpres.
Baca SelengkapnyaVia Telepon, Joe Biden Beri Selamat ke Prabowo sebagai Pemenang Pilpres
"Kita memiliki tanggung jawab bersama, khususnya di kawasan Pasifik. Jadi, saya sangat, sangat ingin dekat dengan Anda," kata Biden pada Prabowo.
Baca Selengkapnya