Merdeka.com - Sultana Begum, 60, menikahi cicit dari Bahadur Shah Zafar, Pangeran Mirza Bedar Bukht. Zafar adalah penguasa Kerajaan Mughal di India yang membangun salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Taj Mahal. Dia kemudian digulingkan pasukan Inggris pada 1857.

Nenek moyang Sultana dulunya hidup di istana mewah, melimpah dengan kekayaan. Tapi kini hidup Sultana jauh dari kondisi seperti nenek moyangnya. Dia hidup melarat dan miskin dengan hanya mengandalkan uang pensiun sebesar Rp 1 juta sebulan di wilayah kumuh di Kolkatta, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Kamis (19/9).

Sejak suaminya meninggal pada 1980, Sultana hidup dalam kemiskinan. Dia harus tinggal di sebuah rumah bedeng dua kamar di Howrah, daerah kumuh di Kolkatta. Dia biasa masak di ruang bersama dengan tetangga-tetangganya dan mencuci piring di keran air umum.

Sultana kini tinggal hanya bersama putrinya yang tidak menikah, Madhu Begum.

"Putri saya yang lain dan suaminya orang miskin. Mereka juga hidup susah jadi tidak bisa membantu kami."

Sultana menerima uang pensiun itu per bulan untuk menghidupi dia dan enam anaknya, lima perempuan dan satu laki-laki.

Dalam beberapa tahun belakangan ini sejumlah kelompok masyarakat mencoba meminta bantuan kepada pemerintah untuk memperhatikan keturunan raja-raja India. Banyak keturunan raja itu hidup miskin setelah Inggris berkuasa di India.

Dinasti Mughal yang merupakan nenek moyang Sultana mewariskan bangunan arsitektur terkenal di abad ke 16, 17, dan 18, termasuk Taj Mahal. Bahadur Shah Zafar merupakan keturunan terakhir Dinasti Mughal yang berkuasa selama tiga abad.

Sultana berusaha meminta bantuan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hingga kini pemerintah telah memberikan pekerjaan kepada cucunya Roshan Ara yang menerima gaji Rp 2,7 juta per bulan.

Sultana mencoba bertahan hidup dengan mendirikan warung teh sebelum akhirnya ditutup. Dia kemudian melanjutkan hidup menjadi penjahit pakaian wanita.