China sensor protes Hong Kong
Merdeka.com - Profesor studi media di Universitas Hong Kong Fu King-wa mengatakan sejumlah penghapusan materi di situs Sina Weibo, situs blog paling populer di Hong Kong, mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir, seiring meluasnya unjuk rasa warga terhadap pemerintah China soal peraturan pemilihan umum kepala daerah secara langsung.
Sejumlah pengamat mengatakan sensor internal di perusahaan Internet asal China seperti Sina menjadi semakin ketat, seperti dilansir surat kabar the New York Times, Rabu (1/10).
Kemarin, sejumlah kata seperti "Hong Kong", "barikade" dan "Occupy Central", kata yang berkaitan langsung dengan demo warga Hong Kong, hanya memberikan hasil informasi sedikit di situs weibo. Sina juga tampaknya sudah menyaring kata "payung", sebutan untuk Revolusi Payung warga Hong Kong.
Sejumlah surat kabar China juga mengabaikan pemberitaan tentang protes Hong Kong kali ini.
Menurut Proyek Media China, hanya kurang dari 20 koran China kemarin menurunkan laporan tentang demo di Hong Kong. Kebanyakan mereka juga melansir pemberitaan dari kantor berita milik pemerintah, Xinhua, yang menyebut demo Hong Kong sebagai "kecerobohan" warga.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembuangan limbah air radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi menimbulkan ragam reaksi protes.
Baca SelengkapnyaRaksasa produsen mobil terkemuka dunia ikut serta dalam pameran ini. Mereka banyak menampilkan mobil-mobil listrik yang inovatif dan ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah sempat mengamankan 30 ban bekas sebelum demo berlangsung.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jumlah sampah akan bertambah banyak jika memasuki awal tahun seperti Januari dan Februari.
Baca SelengkapnyaBanyak sekali pasar jalanan di seluruh penjuru dunia yang sudah berdiri sejak ribuan tahun lalu. Yuk, simak pasar jalanan apa saja yang paling tua di dunia!
Baca SelengkapnyaEksportir dan pedagang di pameran perdagangan besar China mengeluhkan sepinya pembeli akibat ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaAksi demonstrasi di depan Gedung MPR DPR RI antara yang mendukung hak angket dan menolak ricuh.
Baca SelengkapnyaPolisi memburu pelaku perusakan gedung DPR saat demo Apdesi.
Baca SelengkapnyaAksi massa demo memprotes hasil Pemilu 2024 terus berlangsung
Baca Selengkapnya