Cerita ajaib Suku Moken, diterjang tsunami 2004 cuma satu tewas
Merdeka.com - Wilasinee, seorang warga Suku Moken, di sisi Barat Thailand, mengaku masih ternganga bila ingat cerita 10 tahun lalu. Pada 26 Desember 2004, ombak setinggi pohon kelapa menghantam perkampungan mereka yang terletak di pulau tengah Laut Andaman.
Etnis Moken adalah bangsa bahari, sama seperti Bugis di Sulawesi. Mereka hidup, bekerja, dan berpindah dari satu pulau ke pulau lain sekitar Andaman.
Menurut Wilasinee, yang saat itu masih 15 tahun, hantaman tsunami begitu dahsyat. Pemuda ini beruntung lari menuju bukit karena sedang bermain di ladang. Melihat desanya tersapu habis hanya dalam hitungan detik, dia menangis.
"Saya yakin gelombang bah itu menewaskan seluruh keluarga di kampung," ujarnya seperti dilansir Channel News Asia, Kamis (25/12).
Ternyata, cuma satu saja korban tewas dari sekitar 100-an warga Moken. Itupun kakek tua yang tak kuat lari menuju dataran lebih tinggi.
Mantan Kepala Suku Moken Salama Klathale mengatakan sedikitnya korban jiwa ini berkat cerita turun-temurun yang diwariskan oleh nenek moyang. Leluhur Moken selalu bercerita tentang kemunculan Laboon, sebuah gelombang besar yang akan menelan seluruh isi bumi. Bila Laboon muncul, warga harus berlari ke bukit terdekat.
"Salah satu ciri kedatangan Laboon adalah laut akan mengering. Ketika melihat pantai surut sangat jauh pagi itu, kami langsung memerintahkan semua orang mengungsi," ungkap Klathale.
Kesiap-siagaan itu ditambah wangsit salah satu tetua Moken. Tiga hari sebelum tsunami menerjang, dia mengaku sudah bermimpi didatangi pria bertopeng. Sosok misterius ini mengingatkan soal kemungkinan Laboon datang.
Lepas dari cerita mistis tersebut, Suku Moken terbukti punya kesadaran tanggap bencana menghadapi tsunami. Kini, satu dekade selepas bencana dahsyat merenggut 290 ribu jiwa tersebut, pemerintah Thailand berusaha memindah warga Moken ke daratan. Tujuannya agar mereka lebih mudah dipantau pemda Provinsi Pang Nga.
Kini etnis Moken lebih banyak berdiam di pesisir. "Gaya hidup kami berubah. Tapi sekarang banyak orang tua Moken menyadari pentingnya pendidikan lantaran cari kerja di daratan cukup susah," kata Jao Klathale, salah satu tetua adat Moken.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
8000 Tahun Lalu Pernah Ada Tsunami yang Membinasakan seluruh Penduduk di Negara Ini
Tsunami itu dikenal dengan nama Storegga. Begini kisahnya.
Baca SelengkapnyaTragedi Tsunami Aceh: Ratusan Ribu Jiwa Melayang hingga Sumbangan Dana Rp108 Triliun
Tsunami besar menyapu bersih tanah serambi mekkah pada 26 Desember 2004.
Baca SelengkapnyaPeringatan 19 Tahun Gempa dan Tsunami Aceh, Ribuan Warga Larut dalam Doa dan Zikir
Ribuan warga Aceh mengenang bencana gempa dan tsunami Aceh 19 tahun silam. Semua larut memanjatkan doa dan zikir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
FOTO: Tangis Keluarga Mengenang 19 Tahun Bencana Gempa dan Tsunami Aceh yang Mengguncang Dunia
Peringatan 19 tahun bencana tsunami Aceh yang menewaskan 230.000 jiwa diwarnai isak tangis keluarga dan kerabat yang berdoa di pemakaman massal.
Baca SelengkapnyaSBY Kenang Sang Istri saat Ziarah ke Kuburan Massal Korban Tsunami Aceh
Dalam ziarah menjelang peringatan 19 tahun tsunami Aceh ini, SBY didampingi putranya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca SelengkapnyaTragis! Ibu Muda Nekat Ajak Anak Tenggak Racun Tikus Usai Diancam Cerai, Berujung Balitanya Tewas
Pada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca SelengkapnyaCerita SBY saat Pertama Kali Tahu Aceh Tsunami dan Ambil Keputusan Cepat meski Baru 2 Bulan Jadi Presiden
SBY mengaku masih merasakan duka mendalam akibat tsunami yang terjadi di Aceh pada 19 tahun silam, 26 Desember 2004.
Baca SelengkapnyaMengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak
Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca Selengkapnya10 Contoh Cerita Anekdot Singkat Lucu, Berisi Pesan yang Menghibur
Tujuan utama cerita anekdot membangkitkan atau menciptakan gelak tawa bagi pembaca serta pendengarnya.
Baca Selengkapnya