Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cegah demonstrasi anti-Islam ala muslim Inggris

Cegah demonstrasi anti-Islam ala muslim Inggris Liga Pertahanan Inggris. huffingtonpost.co.uk ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Tradisi bisa jadi jembatan menghubungkan dua keyakinan berbeda. Itu dilakukan masyarakat masjid di wilayah York, Inggris untuk meredakan unjuk rasa anti-Islam.

Stasiun televisi BBC melaporkan, Rabu (29/5), sekitar enam demonstran dari Liga Pertahanan Inggris (EDL) kelompok anti-Islam berencana menyerbu masjid York itu. Namun para pengurus masjid malah mengundang mereka minum teh, biskuit, dan main bola. Kombinasi khas Kota Yorkshire ini menjadi cara ampuh untuk mencairkan suasana tegang.

Pengurus gereja di wilayah sama mengatakan itu hal luar biasa. Uskup Agung York John Sentanu menyebut pengurus masjid sebagai orang-orang cerdas dan punya standar moral tinggi. "Kita bisa belajar dari hal ini," ujarnya.

EDL merupakan kelompok penentang Islam garis keras dan sempat muncul kekhawatiran akan terjadi bentrokan berdarah. Mereka menyerukan unjuk rasa besar-besaran di masjid-masjid seantero Inggris pascar terbunuhnya Lee Rigby, seorang tentara muda dipenggal kepalanya oleh penganut Islam ekstremis Michael Adebowale.

Imam masjid York Abid Salik mengatakan dia memang sengaja mengundang masuk anggota EDL untuk berbincang hangat. Tradisi teh dan biskuit serta tanding bola tentu tak terlupakan. Ini yang membuat EDL mengurungkan niat untuk berdemo dan akhirnya membubarkan diri setelah puas menikmati sajian dari jemaah masjid itu.

(mdk/din)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru

Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru

Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.

Baca Selengkapnya
Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran

Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran

Masyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.

Baca Selengkapnya
Kisah Arek Suroboyo Sang Juragan Nasi Pecel di Amerika, Pernah Jadi Tukang Cuci Piring hingga Diludahi Orang

Kisah Arek Suroboyo Sang Juragan Nasi Pecel di Amerika, Pernah Jadi Tukang Cuci Piring hingga Diludahi Orang

Pasutri ini merasakan kehidupan berat sebagai kaum minoritas. Sang istri pernah diludahi orang karena memakai jilbab

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menag: Jaga Toleransi dalam Menyikapi Potensi Perbedaan 1 Ramadan

Menag: Jaga Toleransi dalam Menyikapi Potensi Perbedaan 1 Ramadan

"Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan," kata Menag

Baca Selengkapnya
Jelang Debat Cawapres, Cak Imin: Banyak Istirahat Supaya Tidak Ngantuk

Jelang Debat Cawapres, Cak Imin: Banyak Istirahat Supaya Tidak Ngantuk

Debat ini pada intinya dapat memaparkan visi dan misi perubahan yang digagasnya.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diingatkan Perkuat Nilai Toleransi, Jangan Ributkan Perbedaan

Masyarakat Diingatkan Perkuat Nilai Toleransi, Jangan Ributkan Perbedaan

Perkuat juga solidaritas, empati, dan tolong-menolong antar-sesama tanpa memandang perbedaan agama atau kepercayaan.

Baca Selengkapnya
Warga Muslim Bagi-Bagi Alquran Bahasa Belanda Setelah Insiden Bakar Kitab Suci

Warga Muslim Bagi-Bagi Alquran Bahasa Belanda Setelah Insiden Bakar Kitab Suci

Bulan lalu, aktivis sayap kanan Belanda melakukan pembakaran Alquran.

Baca Selengkapnya
Perempuan Harus Waspadai Doktrin Sesat Kelompok Radikal Intorelan

Perempuan Harus Waspadai Doktrin Sesat Kelompok Radikal Intorelan

Musdah menyayangkan jika masih banyak perempuan terjebak doktrin mengharuskan mereka tunduk dan patuh tanpa memiliki hak bertanya atau menolak.

Baca Selengkapnya