Merdeka.com - Memoar mantan Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat, John Bolton secara resmi rilis pada hari ini setelah lolos dari tinjauan keamanan dan tantangan hukum Departemen Kehakiman. Tetapi selama akhir pekan, buku itu dibajak dan beredar secara online.

Versi PDF buku berjudul The Room Where It Happened itu muncul di internet, edisi bajakan yang bisa didapatkan secara gratis. Buku itu dituding berisi materi rahasia yang tidak seharusnya dirilis.

"Kami bekerja keras menghapus contoh pelanggaran hak cipta yang jelas-jelas ilegal ini," kata juru bicara penerbit Simon & Schuster, Adam Rothberg, Minggu, dilansir dari TIME, Selasa (23/6).

Pembajakan telah lama menjadi perhatian utama para penerbit, terutama di era digital, meskipun dampak sebenarnya terhadap penjualan tidak menentu. Buku itu menjadi nomor 1 selama berhari-hari di daftar penjualan Amazon.com. The Associated Press adalah di antara beberapa kantor berita yang memperoleh salinan awal buku dan melaporkan isinya.

Pada Sabtu, seorang hakim federal memutuskan Simon & Schuster dapat menerbitkan buku itu meskipun ada pendapat dari pemerintah Trump bahwa buku itu membahayakan keamanan nasional. The Room Where It Happened awalnya dijadwalkan terbit pada Maret, tetapi ditunda dua kali karena Gedung Putih mengkaji naskah tersebut.

Tim hukum Bolton mengatakan pihaknya menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mengatasi kekhawatiran Gedung Putih tentang informasi rahasia dan bahwa Bolton telah diyakinkan pada akhir April oleh pejabat yang bekerja sama dengannya bahwa naskah itu tidak lagi berisi materi yang mengkhawatirkan.