Bos kartel narkoba Meksiko ditangkap saat nonton Piala Dunia
Merdeka.com - Bos kartel narkoba Tijuana, Meksiko, telah ditangkap di sebuah restoran ketika menonton pertandingan tim sepak bola Meksiko di Piala Dunia.
Fernando Sanchez Arellano, 42 tahun, yang membanjiri Amerika Serikat dengan kokain dan heroin selama lebih dari satu dekade, ditahan di kota perbatasan Tijuana, setelah tentara menyerbu tempat di tengah-tengah pertandingan tiga hari lalu, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Kamis (26/6).
Menurut pejabat federal, Sanchez Arellano, yang dikenal dengan juukan 'Sang Insinyur', memiliki 100.000 dollar Amerika (Rp 1,2 miliar) dalam bentuk uang tunai ketika dia dibawa pergi.
Operasional besar-besaran dari peredaran obat-obatan terlarang miliknya, yang mengontrol aliran narkoba melintasi perbatasan Amerika-Meksiko dari Tijuana, menginspirasi pembuatan film Hollywood berjudul Traffic, dibintangi Catherine Zeta Jones dan Benecio Del Torro.
Wartawan kemudian ditunjukkan foto-foto Sanchez Arellano memakai kaos sepak bola berwarna hijau di mana pipinya dicat warna hijau, putih dan merah, yang menjadi ciri khas warna bendera Meksiko.
Arellano tidak bisa merayakan kemenangan Meksiko 3 -1 atas Kroasia karena dia ditangkap oleh tentara sebelum pertandingan berakhir.
Didirikan pada 1980 oleh paman Arellano, Benjamin Arellano Felix, organisasi itu mengontrol secara virtual jaringan perdagangan narkoba Meksiko ke Amerika pada tahun 1990-an.
Dia mewarisi kepemimpinan kartel narkoba dari pamannya yang lain, Javier Arellano Felix, yang ditangkap oleh Penjaga Pantai Amerika di lepas pantai Baja California, Meksiko, pada 2006. Dia kemudian dibui 40 tahun di penjara federal.
Dua tahun setelah pamannya ditangkap seorang letnan berkhianat, Teodoro Garcia Simental, membuat permainan kekuasaan dan mendirikan operasi sendiri.
Ini mendorong pertumpahan darah yang mengubah Tijuana menjadi salah satu kota paling keras di Meksiko, terganggu dengan aksi tembak-tembakan di siang hari, pemenggalan dan mayat dimutilasi tergantung di jembatan-jembatan jalan bebas hambatan.
Sanchez Arellano melemah setelah saingannya ditangkap pada 2010, yang menciptakan celah bagi kartel Sinaloa diam-diam menguasai dunia bawah Tijuana dan penyelundupan koridor untuk San Diego.
Kartel Sinaloa telah membuat tanda di daerah dengan terowongan narkoba lintas batas, penyelundupan skala besar sabu-sabu di perlintasan perbatasan San Diego dan perahu berisi ganja untuk dibawa dari pantai Pasifik ke California.
Pada 2013, Badan Penegakan Narkoba Amerika (DEA) memasukkan Sanchez Arellano pada poster dari enam pedagang obat bius paling berpengaruh di wilayah itu, tapi pihak berwenang Amerika lebih peduli tentang meningkatnya kartel lentan Sinaloa.
Gary Hill, seorang asisten agen khusus DEA yang bertanggung jawab di San Diego, mengatakan dalam sebuah wawancara waktu itu bahwa Sanchez Arellano "hampir seperti hantu".
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia ditentang keluarganya dengan alasan keturunan Tionghoa harusnya jadi pebisnis.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dibawa ke Rumah Sakit Sariningsih, namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSepak terjang Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 layak mendapatkan apresiasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tiko dan BCL memberikan dukungan pada Timnas Basket Indonesia saat menonton pertandingan di Senayan.
Baca SelengkapnyaResmi! Indonesia lolos ke 16 Besar Piala Asia 2023 berkat jasa pemain naturalisasi ini. Siapa sosoknya?
Baca SelengkapnyaPaslon 02 Prabowo-Gibran menggelar kampanye akbar terakhir di Stadion GBK, Jakarta Pusat, Sabtu (10/2).
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo pun mendoakan agar timnas Indonesia bisa meraih hasil terbaik dalam laga Piala Asia U-23.
Baca SelengkapnyaPihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca SelengkapnyaMat Drajat atau lebih dikenal dengan nama Kang Komar lantaran perannya di sinetron Preman Pensiun yang sukses itu tak kuasa menitikan air matanya
Baca Selengkapnya