Bongkar pasang anggota OKI
Merdeka.com - Bukan hanya pengamat memberikan pandangan miring pada Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) sebab lemah isu global. Dari dalam tubuh OKI bermunculan masalah. Anggota mereka pun tidak luput dari konflik.
Kekerasan Suriah, agresi Israel ke Palestina, konflik Mesri, nuklir Iran, dan pembantaian etnis muslim Rohingya menjadi bahasan khusus, seperti dilansir stasiun televisi NBC (5/2).
Dari 57 negara anggota OKI tidak ada yang tidak bermasalah dalam maupun hubungan antar negara dengan non-anggota OKI. Afghanistan, Pakistan, Somalia, Sudan, Suriah, Bangladesh, Uganda, Irak, Iran, beberapa nama paling sering mengguncang sejagat lewat sejumlah peristiwa teror menakutkan. Baru-baru ini empat orang tewas setelah sebelumnya tiga pekan lalu selusin meninggal sebab bom mobil hangat terjadi di Irak.
OKI memberlakukan disiplin setengah hati pada anggotanya berdasarkan situasi politik. Afghanistan pernah diskors lantaran terjadi konflik besar antara kelompok Taliban dengan pemerintah dimenangkan oleh Taliban. Negara ini tidak dapat mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) OKI dan bantuan-batuan diputus sementara kurun waktu 1980-1989.
Mesir juga pernah mengalami skorsing zaman perpindahan kekuasaan dari pemimpin boneka Sufi Abu Taleb ke mantan presiden Husni Mubarak. Secara terang-terangan mengundurkan diri dan menyatakan OKI tidak memiliki manfaat yakni Zanzibar. Negara ini memutuskan mengundurkan diri dari OKI pada 1993 dan menuding OKI hanya konsentrasi pada masalah politik, padahal ekonomi, sosial, budaya juga penting.
Bukannya terisolasi sebab memutuskan hubungan dengan banyak negara OKI, Zanzibar malah menjadi negara dengan tingkat perkembangan kesejahteraan yang mumpuni di antara wilayah Afrika lain. Mereka memperbaiki negaranya sedikit demi sedikit. Tidak ada lagi perbudakan di Zanzibar. Masyarakat hidup dari hasil rempah dan pariwisata sebab negara ini punya pantai-pantai eksotis di dunia.
Negara pengamat pun tidak terlalu aktif kecuali Rusia. Ibu Kota Moskow membuktikan keberpihakan mereka pada banyak negara Islam dengan menjalin kerjasama eksklusif sesama pemerintahan. Negeri Beruang Merah ini setia pada pemerintahan rezim Basyar al-Assad, Suriah. Mereka mendukung nuklir Iran, mengakui kedaulatan Palestina. Rusia mengakui ini satu-satunya langkah mengerem barat yang terlalu ikut campur urusan Timur Tengah.
Sayangnya bukan hanya anggota OKI merasa organisasi ini tidak akan berhasil selama di tubuh OKI tidak diadakan restrukturisasi maupun program jelas ke depannya. Di luar banyak masyarakat mulai anti-Islam. Kedatangan para pemimpin dunia muslim disambut dengan demonstrasi besar-besaran di Ibu Kota Kairo. Ini membuktikan OKI memang sudah harus berbenah diri.
(mdk/din)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaBanyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaOtorita IKN bertanggung jawab untuk melindungi masyarakat sekitar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ajang menyadari bahwa gengsi tidak akan membuatnya sukses.
Baca SelengkapnyaOskar Bopi adalah lelaki yang berhasil mewujudkan cita-citanya menjadi tentara karena sebuah pengalaman pahit.
Baca SelengkapnyaFatin (23),warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mengaku masih bersedih dan belum menerima kenyataan bahwa dirinya gagal berangkat kerja ke Dubai di 2024.
Baca SelengkapnyaAndika menyinggung Ganjar dan Mahfud adalah pemimpin inklusif yang akan mewakili kepentingan semua lapisan masyarakat
Baca SelengkapnyaCak Imin dan Anies tidak ingin orang-orang tidak punya etika memimpin Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerempuan dari Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan menambahkan racun ke minumannya.
Baca Selengkapnya