Biksu Myanmar desak pemerintah boikot perusahaan Qatar
Merdeka.com - Kelompok biksu Buddha radikal di Myanmar mendesak pemerintah memboikot perusahaan telekomunikasi Ooredoo. Perusahaan ini berasal dari Qatar yang mayoritas muslim.
Kantor berita AFP melaporkan, Jumat (6/6), mereka tak menggubris janji perusahaan telekomunikasi itu yang menyediakan ponsel terjangkau bagi warga Myanmar. Ooredoo mulai masuk ke Burma awal tahun mencoba menjual telepon dan kartu perdana komunikasi murah. Ini sebuah tawaran menggiurkan sebab biaya telepon di bawah junta militer menjadi selangit. Sekitar sembilan dari 10 orang tidak mampu memakai fasilitas ini.
Boikot produk dan toko muslim oleh biarawan ekstremis memang tengah melanda Myanmar. Mereka bahkan mengajukan hukum membatasi kebebasan beragama. "Kami ingin umat Buddha membeli barang dari toko yang dimiliki oleh orang-orang dari agama kami sebab itu akan menguntungkan agama kami," ujar salah satu kelompok biksu ekstremis Parmuakha.
Kelompok ini juga mengutuk pemerintah Myanmar telah mengeluarkan izin bagi Ooredoo. Perusahaan ini hanya menjual kartu telepon sekitar Rp 17 ribu, berbanding jauh dari biaya komunikasi pada junta militer yakni Rp 500 ribu.
Juru bicara Ooredoo, Thiri Kyar Nyo, mengatakan efek negatif ini akan menghilang saat banyak warga melihat sisi positif dari produknya. "Kami percaya setiap orang dilahirkan sama dan itu patut kita hormati," ujar Thiri.
Parmuakha sendiri tidak peduli jika aksi boikot ini bisa menghalangi investor asing masuk ke Myanmar. Menurut mereka lebih penting melindungi identitas nasional dan agama. Konflik sektarian ini memang membuat ekonomi Burma kembang kempis.
(mdk/din)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AS dan Negara Arab Punya Kejutan Soal Konflik Palestina-Israel, Diumumkan Sebelum Ramadan
Baca SelengkapnyaJokowi juga mengklaim hubung Indonesia dan Persatuan Emirat Arab sangat dekat dalam semua bidang,
Baca SelengkapnyaIa meminta presiden berikan pernyataan terbuka terkait boikot produk asing yang terkat konflik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
"Bukan semuanya diberikan 228 juta, kalau ibu-ibu Muslimat NU kan sudah sejahtera," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaSeorang pria tua berusia 80 tahun sukses mencuri perhatian. Awalnya, kakek tua itu tengah berusaha menyeberang jalan raya.
Baca SelengkapnyaKendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.
Baca SelengkapnyaSaudi Tegaskan, "Tidak Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan"
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi menerima Sekretaris Jenderal Majelis Hukama Muslimin (Sekjen MHM) Konselor Muhammed Abdelsalam di Istana Kepresidenan Bogor.
Baca SelengkapnyaBantuan ini akan diantar langsung ke Mesir dan sudah didelegasikan kepada Kepala BNPB, seluruh unsur kementerian, lembaga maupun mitra pemerintah.
Baca Selengkapnya