Biden Kecam Keras Pendukung Trump yang Duduki Gedung Parlemen AS
Merdeka.com - Presiden Donald Trump dan Presiden AS terpilih Joe Biden melontarkan pesan bertentangan terkait kerusuhan pendukung Trump di Gedung Parlemen AS, US Capitol, kemarin.
Biden, yang berbicara pertama kali, langsung dari Wilmington, Delaware, sangat mengecam tindakan pendukung Trump, menyebutnya "serangan yang tak pernah terjadi sebelumnya yang tak pernah kita saksikan di era modern".
Sementara Trump, dalam sebuah rekaman video yang diunggah di Twitter, mengucapkan kalimat empat kepada para pendukungnya.
"Saya tahu kesedihan kalian, saya tahu kalian terluka," cetusnya seperti dilansir Aljazeera, Kamis (7/1).
"Pemilu kita telah dicurangi," lanjutnya.
Kemudian Trump meremehkan kericuhan yang terjadi dan dalam kicauannya di Twitter beberapa jam kemudian, dia hanya menyebut penyerbuan Capitol sebagai "hal dan peristiwa yang terjadi".
Trump juga dinilai merayakan kekerasan tersebut karena mengatakan, "Ingatlah hari ini selamanya!". Tweet itu kemudian dihapus dan salah satu dari tiga tweet yang membuat Twitter memblokir akun Trump selama 12 jam.
Biden menyebut para pengunjuk rasa itu "ekstremis" dan "gerombolan" dan mengatakan rusuh yang mereka ciptakan merupakan "serangan terhadap benteng kebebasan, Capitol sendiri. Serangan terhadap wakil rakyat dan kepolisian Capitol Hill bersumpah akan menjaga mereka. Serangan bagi supremasi hukum. Serangan terhadap usaha paling sakral Amerika: Melayani rakyat."
Biden menegaskan, apa yang terjadi di Gedung Parlemen tak mencerminkan rakyat Amerika yang sesungguhnya.
"Apa yang kita saksikan adalah sejumlah kecil ekstremis yang melakukan pelanggaran hukum," ujarnya.
"Ini bukan penolakan. Ini kelainan. Ini kekacauan. Ini penghasutan," tegasnya.
"Menyerbu Capitol, memecahkan jendela, menduduki kantor-kantor, lantai Senat Amerika Serikat, menggeledah meja-meja, mengancam keamanan pejabat terpilih. Ini bukan sebuah protes. Ini pemberontakan."
Biden menyerukan Trump, yang berada di Gedung Putih selama kerusuhan itu, menyampaikan pidato yang disiarkan televisi nasional dan meminta pendukungnya mengakhiri pengepungan.
Namun melalui video yang diunggah di Twitter, Trump justru merangkul pendukungnya.
"Kami mencintai kalian. Kalian sangat spesial. Pulanglah dan pulang dengan damai," cetusnya.
Sementara Biden mengatakan dia sangat terkejut dan sedih bahwa bangsa AS yang sejak lama menjadi contoh sebagai negara demokrasi melewati momen gelap.
Para pendukung Trump datang ke Washington, DC untuk berunjuk rasa saat Kongres menggelar sidang penghitungan hasil pemilu AS, yang merupakan langkah terakhir pemilihan presiden. Republik dan Trump selama ini menyerang kemenangan Biden, menyebutnya tidak sah dan menuding pilpres berlangsung curang.
Saat Trump berpidato kepada pendukungnya dari Gedung Putih, para pendukung ini menjadi ricuh, merusak pembatas dan garis polisi, dan kemudian menyerbu Gedung Parlemen saat sidang rekapitulasi suara sedang berlangsung.
Wakil Presiden Mike Pence berada di Gedung Parlemen atas perannya sebagai Presiden Senat dan dievakuasi bersama para pimpinan Kongres dan legislator.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024
Putin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga
Baca SelengkapnyaJoe Biden Ucapkan Selamat ke Prabowo Unggul di Pilpres 2024: Saya Harap Hubungan Negara Kita Jauh Lebih Kuat
Ucapan Joe Biden itu disampaikan melalui sepucuk surat diantarkan Dubes Amerika Serikat untuk ASEAN Yohannes Abraham.
Baca SelengkapnyaKisah Tragis Keluarga Presiden Joe Biden, Anak dan Istri Meninggal Sepekan Sebelum Natal
Bulan Desember mungkin bisa menjadi hari menyakitkan bagi Joe Bide, Presiden Amerika Serikat saat ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Via Telepon, Joe Biden Beri Selamat ke Prabowo sebagai Pemenang Pilpres
"Kita memiliki tanggung jawab bersama, khususnya di kawasan Pasifik. Jadi, saya sangat, sangat ingin dekat dengan Anda," kata Biden pada Prabowo.
Baca SelengkapnyaSurvei: Mayoritas Pemilih Anggap Joe Biden Terlalu Tua untuk Kembali Maju sebagai Capres
Survei: 86% Pemilih Sebut Joe Biden Terlalu Tua untuk Kembali Maju Capres
Baca SelengkapnyaJokowi Terima Surat Kepercayaan 9 Duta Besar Negara Sahabat
Presiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat
Baca SelengkapnyaVIDEO: Joe Biden Telepon Prabowo Beri Selamat, Kagum dengan Angka Kemenangan di 2024
Presiden Amerika Serikat Joe Biden melalui saluran telepon pada Jumat (22/3) mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaHubungi Prabowo, Presiden AS Joe Biden Beri Ucapan Selamat Atas Keunggulannya di Pilpres 2024
Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 mendapat total suara 96.214.691 suara atau 58,58% dari 164.227.475 suara sah.
Baca Selengkapnya