Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Berhentilah Merokok, Peluang Anda Mengalahkan Covid-19 Semakin Besar

Berhentilah Merokok, Peluang Anda Mengalahkan Covid-19 Semakin Besar Ilustrasi rokok. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Jika Anda berpikir untuk berhenti merokok, tidak ada waktu yang paling tepat seperti saat pandemi virus corona tengah berlangsung saat ini. Berhenti merokok akan membuat daya tahan tubuh Anda lebih kuat dalam menghadapi virus corona.

Memang akan membutuhkan waktu berbulan-bulan bagi paru-paru perokok untuk pulih dari kerusakan yang disebabkan oleh merokok jangka panjang. Meski begitu, kesehatan Anda dapat meningkat secara nyata pada hari-hari dan minggu-minggu setelah berhenti.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengungkapkan, dengan berhenti merokok, kesehatan paru-paru Anda dapat meningkat dalam jangka pendek dan hal ini sangat penting untuk mencegah dampak akibat Covid-19.

Dikutip dari CNN.com, Jumat (3/4), ada beberapa manfaat dan kenapa saat pandemi corona adalah waktu yang tepat untuk berhenti merokok.

Memperkuat Paru-paru Anda

"Setiap dokter paru-paru di Amerika akan berkhotbah bahwa setiap orang harus berhenti merokok," kata Brian Christman, juru bicara American Lung Association dan seorang profesor kedokteran di Vanderbilt University.

Meskipun pesan ini bukan hal baru, tapi pesan ini lebih relevan dari sebelumnya. Wabah Covid-19 menciptakan rasa urgensi tambahan, dan ada banyak alasan untuk percaya bahwa berhenti merokok selama pandemi dapat meningkatkan peluang Anda melawan virus.

Berhenti merokok akan membuat silia, bagian di paru-paru Anda yang akan sembuh. Bagian seperti rambut ini berfungsi menjadi penyaring bolak-balik seperti sikat saat udara bergerak masuk dan keluar dari paru-paru Anda.

Silia membantu tubuh Anda melawan pilek dan infeksi, serta membersihkan lendir. Jadi jika silia tidak berfungsi sebagaimana mestinya, lendir dapat menumpuk di paru-paru.

Kecenderungan tubuh untuk batuk selama infeksi membantu mengaktifkan proses tubuh membersihkan lendir, yang disebut eskalator mukosiliar. Itu penting dalam memerangi kondisi Covid-19.

Orang tua memiliki risiko lebih besar untuk mengalami cairan paru-paru yang berlebihan yang sering membatasi pernapasan setelah infeksi coronavirus. "Penyebabnya, orang tua tidak memiliki batuk yang cukup kuat untuk membersihkannya," kata Christman.

Berhenti Merokok Mengurangi Peradangan

Keuntungan jangka pendek kedua dari berhenti merokok adalah mengurangi peradangan berkelanjutan di tubuh Anda, yang dapat membuat Anda cenderung mudah terinfeksi Covid-19.

"Jika Anda berhenti merokok, peradangan kronis hilang setelah beberapa minggu," kata Christman.

Christman mencatat bahwa perokok cenderung perlu beberapa bulan untuk berhenti memproduksi lendir tingkat yang lebih tinggi, yang dibuat paru-paru mereka untuk membersihkan tar dan partikel lain yang terkandung dalam rokok.

"Dalam hal perubahan struktural, perlu sedikit waktu untuk membersihkan seluruh ruang," katanya.

Pasien Covid-19 sering mengalami cedera paru akut, yang dapat menyebabkan kebocoran pada selaput lendir, yang mengarah ke apa yang disebut sindrom gangguan pernapasan akut, kata Christman. Kondisi ini dapat menyebabkan paru-paru pasien tenggelam dalam lendir mereka sendiri.

"Untuk perokok, pada awal Anda akan mengalami bronkitis kronis. Dengan Covid, ini semakin buruk," " kata Christman

Kegagalan pernapasan merupakan penyebab umum kematian bagi mereka yang didiagnosis dengan Covid-19 dan jatuh sakit atau meninggal karena itu.

Menurut Laporan Morbiditas dan Mortalitas Mingguan CDC hingga 28 Maret, 78% dari pasien Covid-19 di Amerika, kasus yang membutuhkan masuk unit perawatan intensif berasal dari pasien yang melaporkan penyakit bawaan dan faktor risiko.

Status merokok saat ini atau sebelumnya adalah salah satu faktor risiko yang masuk dalam daftar pendek, bersama dengan sifat-sifat lain yang diketahui menempatkan orang pada risiko penyakit pernapasan, termasuk kehamilan.

Kondisi mendasar yang paling sering dilaporkan termasuk diabetes, penyakit paru-paru kronis, penyakit kardiovaskular, dan kondisi kekebalan tubuh yang terganggu.

Berhenti merokok Membantu Sirkulasi Darah

Selain masalah yang berhubungan dengan paru-paru, berhenti merokok juga dapat memberikan manfaat sehat bagi jantung yang dapat membantu mencegah kemungkinan serangan jantung. Serangan jantung adalah penyebab kematian lainnya pada Covid-19.

Setelah Anda berhenti merokok, kandungan darah Anda menjadi lebih tipis dan kurang rentan terhadap pembekuan, kata CDC. Serangan jantung lebih kecil kemungkinannya.

Salah satu alasan ini terjadi adalah karena perokok menghirup karbon monoksida, dan dengan demikian mengurangi kapasitas mereka untuk membawa oksigen dan membuat jantung lebih sulit untuk mendistribusikan darah ke seluruh tubuh.

"Ada beberapa pasien dengan Covid yang meninggal karena gagal jantung," kata Christman. Dia mencatat bahwa dalam beberapa kasus, dokter melihat pasien dengan peningkatan kadar troponin - tanda serangan jantung yang dapat dipicu oleh infeksi parah.

Anda mungkin sudah berlatih menjaga jarak sosial, sering-seringlah mencuci tangan dan menghindari menyentuh wajah Anda. Selain semua ini, membatasi atau berhenti merokok adalah aspek penting lain dari mencegah tertular Covid-19.

"Sekarang adalah waktunya untuk mengurus dirimu sendiri," kata Christman.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu

Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu

Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Tips Aman dari Covid-19 Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Tips Aman dari Covid-19 Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Pakar mengungkap sejumlah kiat agar masyarakat dapat menjalani liburan Natal dan Tahun Baru dengan aman di tengah kasus Covid-19 yang meningkat.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya