Merdeka.com - Konflik bersenjata di Suriah semakin memanas. Tidak hanya terlibatnya pelbagai pihak asing dalam perseteruan antara rezim Presiden Basyar al-Assad dengan para pemberontak, namun peristiwa ini makin meluas menjadi perang antar negara lain terjadi di wilayah Suriah.

Kekonyolan ini, seperti dilansir oleh stasiun televisi BBC (4/5) dimulai saat jet tempur Israel secara mendadak menyerang wilayah Suriah. Mereka melakukan serangan udara dan menargetkan sebuah gudang senjata diduga bakal dikirim pada kelompok Islam Hizbullah, Libanon. Kelompok ini memang sedang gencar mengirimkan bantuan untuk membela Assad.

Israel boleh saja membantah mereka melakukan serangan namun seorang pejabat Amerika Serikat yang namanya minta dirahasiakan mengatakan itu benar. "Israel menyerang Suriah meski tidak memasuki wilayah udara negara itu," ujar sumber tersebut.

Juru bicara kedutaan Israel di Amerika malah mengatakan secara implisit, pihaknya hanya ingin mencegah pengiriman senjata kimia dan senapan lain yang bisa membuat Assad membesarkan kelompok dicap teroris yakni Hizbullah.

Hizbullah bereaksi keras. Juru bicara militer Libanon Selatan mengklaim Negeri Zionis telah memasuki kawasan negara mereka. Israel juga seperti memata-matai kelompok Islam itu sebab pesawat mereka berputar-putar lama di udara lalu pergi.

Setelah didesak banyak pihak, Israel segera bicara. Menteri Pertahanan Negeri Bintang Daud Moshe Yaalon mengakui mereka memang telah menyerang Suriah tapi itu dilakukan Januari lalu. "Mengirim senjata pada musuh Israel adalah pelanggaran dan kami tidak peduli. Siapapun melanggar itu akan kami tindak," ujarnya.

Entah bakal berujung dimana konflik Suriah itu. Pastinya keterlibatan ini membuat kekacauan negara itu makin tak terkendali.