Beijing Tutup Pasar Tradisional karena Puluhan Orang Dites Positif Covid-19
Merdeka.com - Pemerintah Ibu Kota Beijing, China, menutup sebuah pasar seafood dan tradisional utama dan mengurung (lockdown) beberapa komplek penduduk pada Sabtu setelah 53 orang dites positif virus corona di kota itu, memunculkan ketakutan baru pandemi di China belum benar-benar aman.
Hampir setiap orang yang dites positif tersebut bekerja dan pernah berbelanja di Pasar Xinfadi tersebut, pasar yang berada di wilayah selatan kota yang menjual hewan laut, buah, dan sayur, menurut Komisi Kesehatan Beijing.
Lebih dari 10.000 orang bekerja di pasar tersebut, yang menyuplai 90 persen kebutuhan buah dan sayur Beijing, menurut media pemerintah seperti dilansir dari The New York Times, Senin (15/6).
Virus dilaporkan terdeteksi di papan pemotong salmon impor di pasar tersebut.
Perkembangan tersebut mendorong pemerintah untuk sementara waktu menutup pasar, sebagian atau secara keseluruhan menutup lima ibu kota, dan mengurung 11 komplek pemukiman dan sembilan sekolah yang dibuka kembali setelah lockdown beberapa waktu lalu. Media pemerintah menyebut upaya itu sebagai "mekanisme saat perang".
Menurut pengumuman pemerintah dan laporan media lokal, Beijing juga memperketat kontrol lalu lintas yang masuk ke dalam dan keluar kota, melarang tur kelompok antar provinsi dan membatalkan agenda olahraga. Pada Jumat, pemerintah mengatakan mereka akan membatalkan rencana untuk pelajar tingkat pertama, kedua dan ketiga di seluruh kota untuk kembali ke sekolah pada Senin ini.
Pertaruhan bagi kota dan negara tersebut tinggi. Wabah baru di Beijing bisa mempengaruhi tak hanya kesehatan masyarakat China, tapi juga ambisi geopolitik. China adalah situs wabah virus corona pertama, tapi ketika pandemi menerjang seluruh dunia, pemerintah di China gencar mempromosikan keberhasilannya mengendalikan penyebaran virus sebagai bukti superioritas sistem politik top-down mereka.
Menurut pejabat kesehatan Beijing, tujuh dari 53 orang yang dites positif lebih dari tiga hari sebelumnya menunjukkan gejala, sementara 46 orang lainnya tanpa gejala. Tujuh orang dengan gejala, enam orang belum bepergian ke luar Beijing dalam dua pekan sebelumnya.
Komisi Kesehatan Beijing mengatakan sedikitnya tiga dari tujuh orang itu bekerja di Pasar Xinfadi, termasuk seorang pembeli 50 tahun yang kondisinya cukup serius dan seorang penjual berusia 35 tahun.
Tiga orang lainnya telah mengunjungi pasar tersebut, menurut media pemerintah. Pejabat tidak mengumumkan keterkaitan apapun dengan tujuh orang lainnya.
Kasus tanpa gejala dialami semua pegawai pasar, dengan pengecualian satu orang yang pernah melakukan kontak dekat seorang pekerja pasar. Mereka ditemukan setelah pejabat kesehatan mengetes ratusan pekerja secara massal setelah kasus pertama dilaporkan.
Pejabat juga mengumpulkan sampel lingkungan dan mengetes daging dan seafood dari pasar tersebut, beberapa hasilnya positif, memperkirakan para pekerja terinfeksi dari kontak dengan orang terinfeksi atau karena sekadar mengunjungi pasar tersebut, kata Wakil Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Beijing, Pang Xinghuo.
Setelah virus terdeteksi di papan pemotong salmon impor, jaringan supermarket di seluruh kota membuang stok salmon mereka, menurut media lokal.
Para pejabat mengatakan mereka akan mendirikan pasar sementara dengan konsep terbuka untuk menjaga ketersediaan buah dan sayuran.
Sebanyak 10.000 pekerja di Pasar Xinfadi akan dites, menurut koran yang dikelola pemerintah, The Beijing News. Pejabat telah mengetes lebih dari 1.900 pekerja di pasar-pasar seluruh kota, menurut Komisi Kesehatan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Blusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal
Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaFOTO: Menjelang Bulan Suci Ramadan, Harga Bahan Kebutuhan Pokok di Pasar Tradisional Naik
Sepekan jelang bulan suci Ramadan 2024, sejumlah harga pangan mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaSampah Sisa Perayaan Tahun Baru di Jakarta Capai 130 Ton, Terbesar setelah Pandemi Covid
jumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Harga Pangan Sentuh Titik Termahal dalam 30 Tahun, Banyak Orang Amerika Tak Lagi Makan di Luar
Makanan yang mengalami kenaikan di antaranya daging sapi, hingga gula. Bahkan keduanya merupakan komoditas pokok.
Baca SelengkapnyaDijual Mahal di Jepang, Belut Ternyata Kaya Zat Gizi dan Punya Manfaat Tersendiri
Belut Jepang, juga dikenal sebagai unagi, memiliki harga yang relatif mahal di Jepang.
Baca SelengkapnyaSatgas Pangan Polri Beberkan Penyebab Harga Telur dan Daging Masih Tinggi Jelang Lebaran
Harga tinggi telur dan daging itu ditemukan Satgas Pangan Polri mengecek ketersediaan stok pangan di sejumlah pasar tradisional.
Baca SelengkapnyaFOTO: Penampakan Stasiun Pasar Senen Mulai Dipadati Pemudik Natal 2023 dan Tahun Baru 2024
Stasiun Pasar Senen, Jakarta, mulai ramai penumpang menjelang libur Natal dan Tahun Baru,
Baca SelengkapnyaSatgas Pangan Polri Klaim Harga Beras di Makassar Mulai Turun, Ini Sebabnya
Satgas mengimbau masyarakat Makassar tidak panic buying. Ia berharap masyarakat memilih beras SPHP yang juga kualitasnya premium.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnya