Beda Nasib Pilot India yang Ditangkap Pakistan dan Pilot Yordania Saat Ditangkap ISIS
Merdeka.com - Pilot Angkatan Udara India Abhinandan Varthaman yang ditangkap militer Pakistan pekan lalu sudah dipulangkan dalam keadaan selamat.
Sebelumnya India menuding Pakistan melanggar aturan Konvensi Jenewa karena merilis video ketika pilot itu ditangkap dalam keadaan wajah luka dan diinterogasi oleh tentara Pakistan.
Namun kemudian Pakistan juga merilis video ketika Abhinandan dirawat oleh tentara Pakistan dan bahkan diberi minum secangkir teh.
Dalam video, Abhinandan juga menyatakan terima kasih kepada militer Pakistan atas perlakuan yang diterimanya dalam masa penangkapan. Dia mengatakan tentara Pakistan menyelamatkannya dari amukan massa ketika dia baru keluar dari pesawat tempurnya setelah ditembak jatuh jet Pakistan di wilayah Kashmir.
Abhinandan keluar dari pesawatnya dengan kursi pelontar hingga akhirnya dia mendarat di Desa Horran, tujuh kilometer dari Garis Kendali di Distrik Bhimber wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan.
Merujuk pada Konvensi Jenewa, aturan perang di seluruh dunia, meski masih dikritik India, Pakistan telah memperlihatkan tindakan mereka juga ada yang sejalan dengan aturan soal tawanan perang yang tertuang dalam konvensi Jenewa 1949.
abhinandan varthaman ©AFP
Dikutip dari laman India Today pekan lalu, Konvensi Pertama menyatakan: Konvensi ini melindungi tentara yang terluka dan memastikan perlakuan manusiawi tanpa diskriminasi ras, warna kulit, jenis kelamin, keyakinan atau agama, kekayaan, dan lain-lain.
Apa yang dialami Abhinandan sungguh sangat berlainan dengan Muath al-Kassabeh, pilot F-16 Yordania yang ditangkap kelompok militan ISIS pada 2014 silam. Nasib Muath harus berakhir meregang nyawa karena dibakar hidup-hidup di dalam kerangkeng besi oleh militan ISIS. Tindakan ISIS ini menuai kecaman keras dari dunia internasional. Bahkan Raja Yordania Abdullah II ikut terbang piloti sendiri jet tempur untuk menggempur markas ISIS di perbatasan Suriah-Yordania sebagai balasan.
"Raja Abdullah sangat marah, dia mengatakan siap memerangi ISIS sampai mereka kehabisan minyak dan peluru," ujar satu sumber dekat dengan istana Amman waktu itu.
Militan ISIS tangkap pilot Yordania ©AFP PHOTO/HO/WELAYAT RAQA
Aksi kejam ISIS ini dilakukan sebagai aksi balasan atas penolakan pemerintah Yordania terkait pertukaran tahanan. Saat itu ISIS meminta agar Muath al-Kassabeh, 26 tahun, ditukar dengan tawanan ISIS bernama Sajida al-Rishawi yang telah dijatuhi hukuman oleh pemerintah Yordania.
ISIS merekam video dan menyebarkan tindakan keji mereka itu ke dunia maya.
Analisis intelijen dan pakar IT menyimpulkan eksekusi itu kemungkinan dijalankan sebulan sebelum video itu disebarkan.
Jet tempur Muath mengalami kerusakan mesin di langit Suriah pada Desember 2014, sehingga dia terpaksa menggunakan kursi pelontar. Nahas, sang pilot langsung ditangkap oleh para militan pendukung khilafah.
Konvensi Jenewa memang hanya berlaku untuk konflik bersenjata yang melibatkan dua negara atau lebih, tidak organisasi teroris macam ISIS.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jepang Jadi Negara Kelima Capai Bulan, Pesawat Alami Kendala Sesaat Setelah Mendarat
Jepang menyusul AS, Uni Soviet, India dan China yang sebelumnya telah berhasil mendarat di Bulan.
Baca SelengkapnyaKisah Pilot Wanita Ayahnya Hanya Guru Olahraga, Haru saat Pertama Kali Sang Ayah Naik Pesawat Diterbanginya
Pilot wanita membagikan kisahnya sekaligus momen haru bersama ayah yang pertama kali menaiki pesawat yang dikemudikannya.
Baca SelengkapnyaKisah Perempuan Militer, Bertugas Jatuhkan Bom dan Selalu Tepat Sasaran ke Arah ke Musuh
Bahkan, Jerman menjuluki pilot pengebom Rusia sebagai Nachthexen, atau “penyihir malam”.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Suaminya Kapten Istrinya Lettu, Potret Pasutri Sama-sama Perwira TNI AU ini Begitu Serasi 'Istri Ku Adik Letting Ku'
Sama-sama perwira TNI AU, sang suami diketahui berpangkat kapten. Sementara sang istri mengabdi di satuan dengan pangkat Letnan Satu atau Lettu.
Baca SelengkapnyaPemberontakan PETA 14 Februari 1945, Berikut Sejarahnya
Tentara Pembela Tanah Air (PETA) merupakan pasukan militer yang aktif selama Perang Dunia II di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPilot Susi Air Disandera KKB Hampir Setahun, Beberapa Langkah Ini Sudah Dilakukan Pemerintah Indonesia
Dalam hal ini, pemerintah daerah (pemda) dianggap menjadi ujung tombak untuk melakukan negosiasi dengan KKB.
Baca SelengkapnyaMomen Haru Seorang Ayah Naik Pesawat yang Dipiloti Anaknya Sendiri, Ternyata Ada Kisah Mengharukan di Baliknya
Bikin terharu, momen seorang ayah naik pesawat dengan pilot anaknya sendiri. Berikut informasinya.
Baca SelengkapnyaJebolan Akmil, Habib Hifni Assegaf Kini Sukses Jadi Pilot Andal di Amerika Serikat
Habib Hifni Assegaf menceritakan kisah perjuangan hidupnya sejak lulus dari Akademi Militer hingga menjadi pilot andal di Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaJenderal TNI Blak-blakan Alasan Negosiasi Pembebasan Pilot Susi Air Alot: KKB Ingin Papua Merdeka
Pilot Susi Air disandera KKB di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Selasa (7/2) lalu.
Baca Selengkapnya