Merdeka.com - Arkeolog dari Institut Arkeologi Jerman menemukan batu terbesar yang pernah dipahat dengan tangan manusia pada 2014 lalu. Artefak yang sangat besar ini diperkirakan berusia lebih dari 2000 tahun dan berasal dari tahun 27 SM.

Terletak di dalam tambang batu kuno Baalbek (pada zaman kuno Yunani dan Romawi, kota ini disebut sebagai Heliopolis atau 'Kota Matahari'), Lebanon, monolit ini memiliki panjang 19,6 meter dan lebar 6 meter, dengan tinggi 5,5 meter. Ini setara 647 meter kubik, dengan berat 1.650 ton, seperti dilansir laman Realm of History.

Baalbek atau Heliopolis dikenal karena kompleks kuilnya yang besar. Kuil ini dibangun oleh kekaisaran Romawi awal pada pertengahan abad pertama dan selesai pada tahun 60 dan didedikasikan untuk dewa langit Heliopolitan Zeus atau kemudian dikenal dengan nama Jupiter.

Tambang batu kapur kuno terletak tidak jauh (sekitar 800 m) dari kuil Jupiter. Di dekat tempat tersebut juga ada Hajjar al-Hibla atau Batu Wanita Hamil. Blok batu pahatan terbesar itu ditemukan di bawah Hajjar al-Hibla.

Menurut para arkeolog, halusnya permukaan batu mengisyaratkan kemungkinan batu itu dimaksudkan untuk diangkut ke situs kuil tanpa melalui pemotongan.

Di bekas Kuil Jupiter, ada susunan enam kolom yang megah dan balok-balok batu raksasa yang masih tersusun di dasarnya. Tiga dari 27 batu besar ini masing-masing memiliki berat lebih dari 1.000 ton, dan bersumber dari tambang batu kapur terdekat.

Para peneliti masih bingung dengan skala konstruksi ini. Karena itu masih menjadi misteri terkait bagaimana batu-batu monolitik yang sangat besar itu diangkut dan dipasang dengan tepat di sepanjang tembok kuil.