Baru Pertama Kali Terjadi, Taliban Kembalikan Uang Jemaah Haji yang Kelebihan Bayar
Merdeka.com - Pemerintah Taliban mengumumkan akan mengembalikan uang jemaah haji yang kelebihan bayar biaya naik haji tahun ini.
Pada musim haji 2022, jemaah haji Afghanistan mengeluarkan biaya sebesar USD4.130 atau sekitar Rp61 juta. Namun, biaya yang dikeluarkan ternyata lebih kecil dari ongkos yang disetorkan tersebut.
"Kementerian Haji dan Urusan Islam mengumpulkan USD4.130 per jemaah selama musim haji. Dari jumlah tersebut, hanya USD3,614 (sekitar Rp53 juta) yang dihabiskan, oleh karena itu sisanya akan dikembalikan ke jemaah," jelas penjabat Menteri Haji dan Urusan Islam Afghanistan, Shaikh Noor Mohammad Saqib kepada wartawan dan jemaah haji pekan ini, dikutip dari laman The Kabul Times, Kamis (15/9).
Saqib menyampaikan, kementerian akan mengembalikan uang sebesar USD515 atau sekitar Rp7,6 juta untuk masing-masing jemaah haji di seluruh Afghanistan. Dia menambahkan, penyelenggaraan ibadah haji tahun ini berlangsung lancar.
Kementerian Haji dan Urusan Islam Afghanistan mengumpulkan total USD53 juta atau sekitar Rp790 juta dana haji dari 13.000 lebih jemaah pada musim haji tahun ini, tapi yang terpakai hanya USD46 juta atau Rp685 juta. Ini pertama kalinya pemerintah mengembalikan sisa kelebihan biaya haji yang disetorkan jemaah.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jemaah haji reguler yang sudah melunasi, terdiri atas: 161.567 orang yang memang berhak lunas biaya haji tahun ini.
Baca SelengkapnyaIndonesia diwacanakan bakal mendapat kuota tambahan sebesar 20.000.
Baca SelengkapnyaJemaah haji dengan latar belakang ini pun harus mendapatkan pelayanan khusus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Masa pelunasan Tahap I Bipih 1445 H sudah dibuka sejak 10 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaAdapun kuota jemaah haji tahun 2024 ini mencapa 241 ribu orang.
Baca SelengkapnyaPemerintah Malaysia menggratiskan tarif jalan tol pada H-2 lebaran.
Baca SelengkapnyaPencarian jemaah dilakukan berbasis sinyal ponsel.
Baca SelengkapnyaArsad mengaku kejadian ini pernah dialami salah satu jemaah haji Indonesia.
Baca SelengkapnyaAngka kematian tersebut menjadi tertinggi selama penyelenggaraan ibadah haji.
Baca Selengkapnya