Bandung Message bawa pesan toleransi antar umat manusia
Merdeka.com - Peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60 dimulai hari ini di Jakarta.
Dalam pembukaan, Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi mengatakan konferensi kali ini diharapkan
diharapkan menghasilkan tiga dokumen yaitu Bandung Message, Deklarasi Penguatan Kemitraan Strategis Asia dan Afrika (NAASP) dan deklarasi mendukung kemerdekaan Palestina.
Lebih jauh, Retno menekankan pentingnya pembahasan isu ekstremisme antara negara Asia Afrika dan hasil pembahasan itu akan dituangkan dalam dokumen bernama Bandung Message.
"Ada paragraf-paragraf dalam Bandung Message adalah tingkatnya visioner. Kita melihat dunia seperti apa dan salah satu situasi yg kita lihat adalah perlunya ditingkatkan toleransi antar umat manusia," kata Menlu di Balai Sidang Jakarta, Ahad (19/4).
Selain masalah ekstremisme, di dokumen Bandung Message nantinya juga ada pembahasan demokratisasi. Indonesia, kata Retno, dipandang mampu menyelarasakan demokrasi dan pembangunan sehingga negara lain bisa belajar.
"Indonesia jadi berkembang karena mampu mengkombinasikan stabilitas demokrasi dan pembangunan. Ini adalah satu kombinasi yang bagus dan saya kira semua orang setuju perlunya demokrasi," ujar menlu.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama
Di tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaBPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan
Dengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.
Baca Selengkapnya'Kita Harus Rayakan Demokrasi dengan Damai Kedepankan Persaudaraan'
Berdemokrasi sehat berarti mengerti jika Pemilu sarana untuk bersatu bukan bermusuhan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran
Masyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaJangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru
Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Diingatkan Perkuat Nilai Toleransi, Jangan Ributkan Perbedaan
Perkuat juga solidaritas, empati, dan tolong-menolong antar-sesama tanpa memandang perbedaan agama atau kepercayaan.
Baca SelengkapnyaMUI: Luar Biasa Kehidupan Toleransi Antar-Agama di Negara Kita
Penting menjaga keberlangsungan lingkungan masyarakat yang damai dan toleran.
Baca SelengkapnyaTemui Pasukan Mberot, Ganjar: Masyarakat Mengekspresikan Diri Sesuai Hak Demokrasinya
Kesenian bantengan mencerminkan semangat kebersamaan dan gotong royong.
Baca SelengkapnyaPerempuan Harus Waspadai Doktrin Sesat Kelompok Radikal Intorelan
Musdah menyayangkan jika masih banyak perempuan terjebak doktrin mengharuskan mereka tunduk dan patuh tanpa memiliki hak bertanya atau menolak.
Baca Selengkapnya