Merdeka.com - Pejabat Australia mengatakan pesawat Malaysia Airlines MH370 terbang menggunakan sistem auto pilot. Penyataan ini muncul di saat perburuan untuk menemukan pesawat MH370 yang hilang pada Maret lalu bergeser lebih jauh ke selatan dari lokasi sekarang yang diduga menjadi tempat kecelakaan di sebuah lokasi terpencil yang membentang di Samudera Hindia. 

Wakil Perdana Menteri Australia Warren Truss mengatakan mereka sekarang yakin pesawat itu terbang dalam keadaan auto pilot dan kehabisan bahan bakar lebih awal dari yang mereka telah prediksi, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Kamis (26/6). 

"Ini sangat, sangat mungkin pesawat berada dalam keadaan auto pilot, jika tidak maka pesawat tidak akan mengikuti jalan ordinat yang telah diidentifikasi melalui penampakan satelit," kata Truss. 

Truss mengatakan area pencarian baru ini didasarkan pada analisa data satelit yang ada dari Malaysia Airlines MH370. Pesawat itu menghilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret lalu dengan 239 membawa penumpang dan awak kapal. 

Pergeseran ini memang sudah diharapkan, di saat kepala Biro Keselamatan Transportasi Australia, Martin Dolan pekan lalu mengatakan pencarian akan bergerak ke selatan dari area di mana sebuah pesawat bawah air tak berawak menghabiskan waktu berminggu-minggu tanpa hasil menjelajahi 850 kilometer persegi di dasar laut. 

"Daerah pencarian baru ini sebesar 60.000 kilometer persegi dan akan berlangsung dari tiga sampai lima kilometer jauh ke dalam laut yang sebagian besar belum dipetakan," kata Truss. 

"Lokasi ini adalah tempat yang paling mungkin di mana pesawat itu berada," jelas dia. "Pencarian ini akan telaten. Tentu saja kita jika beruntung kita akan menemukannya dalam satu jam pertama atau hari pertama, tetapi pencarian ini juga bisa mencapai 12 bulan." 

Truss mengatakan Australia tetap didedikasikan untuk bertugas memecahkan misteri penerbangan terbesar dalam sejarah itu.