Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Aung San Suu Kyi Muncul Pertama Kali di Pengadilan Myanmar Sejak Kudeta 1 Februari

Aung San Suu Kyi Muncul Pertama Kali di Pengadilan Myanmar Sejak Kudeta 1 Februari aung san suu kyi. ©Reuters

Merdeka.com - Pemimpin sipil Myanmar yang digulingkan, Aung San Suu Kyi hadir di pengadilan pada Senin (1/3) melalui jaringan video, dilihat pertama kali oleh pengacaranya sejak kudeta militer sebulan lalu yang telah memicu unjuk rasa masif di berbagai kota dan daerah di negara tersebut.

Kemunculan Suu Kyi untuk pertama kali ini bertepatan saat para pengunjuk rasa kembali turun ke jalan-jalan di seluruh Myanmar, kendati kekerasan dari pasukan keamanan junta pada Minggu menjadi unjuk rasa paling mematikan sejak kudeta 1 Februari.

Pada Minggu, sedikitnya 18 orang tewas saat tentara dan polisi menembakkan peluru tajam ke para pengunjuk rasa di seluruh Myanmar, menurut PBB.

Pengacara Suu Kyi, Khin Maung Zaw kepada AFP mengatakan kliennya yang berusia 75 tahun itu tampak sehat saat hadir dalam persidangan.

Dakwaan tambahan dari hukum pidata era kolonial, yang melarang menerbitkan informasi yang bisa menyebabkan ketakutan atau kewaspadaan, diajukan terhadap Suu Kyi selama persidangan. Demikian disampaikan pengacara Min Min Soe, dilansir Channel News Asia, Senin (1/3).

Dia menambahkan, Suu Kyi meminta untuk bertemu tim kuasa hukumnya selama persidangan melalui konferensi video tersebut.

Min Min Soe mengatakan persidangan selanjutnya dijadwalkan pada 15 Maret.

Aung San Suu Kyi ditangkap di ibu kota negara, Naypyidaw, dalam serangan fajar pada hari berlangsungnya kudeta dan belum pernah muncul di hadapan publik sejak saat itu. Dia dilaporkan ditahan dalam tahanan rumah di Naypyidaw.

Militer mendakwa Suu Kyi dengan dua dakwaan yaitu kepemilikan ilegal radio komunikasi atau walkie talkie impor dan melanggar UU kebencanaan karena menggelar kampanye selama pandemi. Persidangan Senin merupakan sidang pendahuluan dalam kasus ini.

Pada Senin, unjuk rasa kembali terjadi di sejumlah kota di seluruh negeri, di mana para pengunjuk rasa di Yangon menggunakan batang bambu, sofa, dan ranting pohon untuk membangun barikade di jalan-jalan.

Dalam satu bentrokan yang disiarkan langsung di Facebook dan diverifikasi AFP, pengunjuk rasa tanpa senjata berhamburan setelah tembakan dilepaskan. Belum segera jelas apakah pasukan keamanan menembakkan peluru tajam atau peluru karet.

Ratusan orang juga ditangkap selama akhir pekan, di mana mereka yang ditangkap di Yangon dibawa ke Penjara Insein, di mana para aktivis pro demokrasi banyak dihukum di bawah kedikatatoran militer sebelumnya.

Menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), lebih dari 1.100 orang telah ditangkap, didakwa, dan dipenjara sejak kudeta 1 Februari 2021.

Satu reporter juga ditembak dengan peluru karet pada akhir pekan kemarin saat meliput unjuk rasa di kota Pyay, kata perusahaannya.

Sejumlah wartawan yang meliput kekerasan yang dilakukan pasukan keamanan pada Sabtu ditangkap, termasuk fotografer Associated Press di Yangon.

“Kami mengutuk keras eskalasi kekerasan terhadap pengunjuk rasa di Myanmar dan menyerukan militer segera menghentikan penggunaan kekuatan terhadap pengunjuk rasa damai,” tegas juru bicara Kantor HAM PBB, Ravina Shamdasani.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
17 April Memperingati Hari Sirkus Sedunia, Kenali Sejarahnya

17 April Memperingati Hari Sirkus Sedunia, Kenali Sejarahnya

Hari Sirkus Sedunia adalah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional

Jokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional

Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Istana Buka Suara Soal 4 Menteri Jokowi Dipanggil MK Bersaksi Soal Sengketa Pilpres

Istana Buka Suara Soal 4 Menteri Jokowi Dipanggil MK Bersaksi Soal Sengketa Pilpres

Sebagai informasi, empat menteri tersebut akan dipanggil MK pada hari Jumat 5 April 2024.

Baca Selengkapnya
Suasana Kabinet Jokowi Usai Pilpres 2024, Prabowo Disalami Sri Mulyani & Ngobrol Bareng Sandiaga

Suasana Kabinet Jokowi Usai Pilpres 2024, Prabowo Disalami Sri Mulyani & Ngobrol Bareng Sandiaga

Ini kali pertama Jokowi menggelar sidang kabinet paripurna usai pemungutan suara Pilpres 2024 pada 14 Februari lalu

Baca Selengkapnya
Muncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen

Muncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen

Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.

Baca Selengkapnya
NasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik

NasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik

Surya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).

Baca Selengkapnya
Masa Tenang, Cak Imin dan Kiai Pendukungnya Doa Bersama agar Pemilu Jujur

Masa Tenang, Cak Imin dan Kiai Pendukungnya Doa Bersama agar Pemilu Jujur

Mendoakan Indonesia agar mampu mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi rakyatnya.

Baca Selengkapnya
9 Agustus Peringati Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia, Ini Sejarahnya

9 Agustus Peringati Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia, Ini Sejarahnya

Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan kebutuhan masyarakat adat di dunia.

Baca Selengkapnya