AS Wabah Corona, Presiden Trump Tuduh Rumah Sakit Timbun Ventilator
Merdeka.com - Jumlah pasien positif terinfeksi virus corona di Amerika Serikat terus bertambah. Fasilitas medis dan rumah sakit kewalahan menangani pasien yang membutuhkan perawatan intensif. Salah satunya kebutuhan akan alat bantu pernapasan atau ventilator.
Di tengah suasana kelangkaan ventilator, Presiden Donald Trump malah menuduh rumah sakit-rumah sakit menimbun ventilator. Dikutip dari Al Arabiya, Senin (30/3), Trump meminta setiap rumah sakit yang ventilatornya tidak digunakan untuk dipinjamkan ke rumah sakit yang membutuhkan.
Namun tuduhan Trump itu tidak disertai bukti rumah sakit mana yang telah menimbun ventilator.
"Kami memiliki beberapa petugas kesehatan, beberapa rumah sakit ... yang menimbun peralatan termasuk ventilator," kata Trump di Gedung Putih setelah pertemuan dengan para eksekutif perusahaan, termasuk dari US Medical Group, Minggu (29/3).
"Kita harus melepaskan ventilator itu - terutama rumah sakit yang tidak akan pernah menggunakannya," tambahnya.
Tuduhan itu hanya dua hari setelah Trump meminta kekuatan darurat untuk meminta General Motors Co untuk membuat ventilator yang sangat dibutuhkan untuk pasien Covid-19 setelah ia menuduh produsen mobil AS terbesar "membuang-buang waktu" selama negosiasi.
Pemerintahan Trump terus mendapat tekanan dari publik untuk meningkatkan produksi ventilator untuk menyelamatkan nyawa pasien yang mengalami komplikasi akibat Covid-19.
Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular Anthony Fauci seperti dikutip dari CNN, memperkirakan bahwa pandemi virus corona dapat menyebabkan antara 100.000 hingga 200.000 kematian di Amerika Serikat.
Pada 25 Maret lalu, Trump mengeluarkan perintah eksekutif untuk mencegah penimbunan peralatan medis penting untuk menangani pandemi coronavirus, termasuk ventilator dan masker.
Perintah eksekutif memberi wewenang kepada pemerintah AS untuk secara langsung menargetkan para penimbun dapat dituntut secara pidana.
Tetapi dengan tingkat infeksi meningkat dengan cepat, kebutuhan akan ventilator sangat tinggi dan stok yang tersedia sangat terbatas. Demikian juga dengan persediaan masker yang tidak tersedia. Akibatnya, tenaga medis terpaksa menyimpan persediaan masker respirator N95, masker bedah dan persediaan lain yang cenderung hilang jika dibiarkan tanpa pengawasan lama.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kondisi Terkini Atta Halilintar Usai Jalani Operasi, Masih di Rumah Sakit Ditemani Keluarga Tercinta
Atta merasa sangat beruntung karena dikelilingi oleh orang-orang terdekatnya yang selalu mendampinginya dalam suka maupun duka.
Baca Selengkapnya9 Negara yang Memiliki Air Terjun Tertinggi di Dunia
Air terjun merupakan bentuk keajaiban dan keindahan alam yang patut untuk dilihat. Yuk, simak daftar air terjun tertinggi di dunia!
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaPasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca Selengkapnya