AS dan China ribut gara-gara laut, Indonesia ikut terseret?
Merdeka.com - Laut China Selatan semakin memanas. Sepekan terakhir, Amerika Serikat dan China saling adu otot.
Dalam seminar di Singapura kemarin (30/5), Menteri Pertahanan AS Ash Carter secara terbuka menyerang kebijakan China yang aktif mereklamasi pulau-pulau di sekitar Vietnam dan Filipina. Sementara bila ada negara di sekitar Laut China Selatan melakukan pengamanan wilayah, Negeri Tirai Bambu kerap marah-marah.
"Lebih dari 2.000 meter persegi telah direklamasi, itu dilakukan hanya dalam 18 bulan," ujarnya seperti dilansir Channel News Asia.
Persoalannya, konflik ini tidak hanya melibatkan dua negeri adi daya itu. Amerika berencana membiayai beberapa negara yang berkonflik dengan China.
Senator John McCain dari Partai Republik mengusulkan pemerintah Amerika Serikat menyalurkan dana kepada negara-negara yang wilayahnya bersinggungan dengan Laut China Selatan, termasuk Indonesia. Tujuannya, agar setiap negara memiliki infrastruktur militer yang siap menghadang Tentara China.
McCain menyatakan dana senilai USD 425 juta (setara Rp 5,9 triliun) bertahap selama lima tahun itu bisa disalurkan ke Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam. "Dana itu bisa dipakai untuk menambah pasokan alutsista, pelatihan, dan pembangunan instalasi militer sekitar Laut China Selatan," ujarnya seperti dilansir Irish Times, Sabtu (30/5).
Sekadar mengingatkan, Indonesia tidak punya urusan dengan konflik Laut China Selatan yang melibatkan adu klaim lebih dari enam negara. Namun, ada kemungkinan peta China meluas hingga Kepulauan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.
Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein berharap AS dan China lebih berhati-hati dalam mengelola sengketa di kawasan.
"Jika kita tidak hati-hati, itu akan meningkat menjadi konflik paling mematikan di masa kita, jika bukan sepanjang sejarah," kata Hishammuddin.
Dia pun berharap negara anggota ASEAN tidak terpancing provokasi baik dari
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tema debat berkaitan dengan pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.
Baca SelengkapnyaIndia Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca SelengkapnyaIrvansyah juga mengusulkan Kota Ranai di Natuna dibuat seperti stasiun atau pangkalan untuk titik kumpul anggota.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaSaat pertemuan dengan Presiden China, Menhan Prabowo menyampaikan salam hangat dari Presiden RI Joko Widodo dan apresiasinya atas sambutan yang hangat.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Filipina.
Baca SelengkapnyaDua kapal ini berasal dari masa Dinasti Ming, yang berkuasa di China dari tahun 1368-1644.
Baca SelengkapnyaAturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaPrajurit Angkatan Darat Australia menggeruduk Markas Komando (Mako) Pangkalan Udara Angkatan Laut (Lanudal) Juanda, Surabaya, Selasa (22/8). Ada apa?
Baca Selengkapnya