Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Anggota Taliban yang Sudah Dibebaskan Pemerintah Afghanistan Kembali Angkat Senjata

Anggota Taliban yang Sudah Dibebaskan Pemerintah Afghanistan Kembali Angkat Senjata Militan Taliban di Afghanistan. ©AFP PHOTO/FARIDULLAH AHMADZAI

Merdeka.com - Sejumlah tahanan Taliban yang dibebaskan pemerintah Afghanistan sebagai syarat perundingan damai kembali angkat senjata. Hal ini disampaikan pemimpin negosiator pemerintah, Abdullah Abdullah pada Selasa.

Abdullah, Ketua Dewan Tinggi Rekonsiliasi Nasional, mengatakan perundingan dengan Taliban di Qatar sejauh ini berjalan baik.

Namun, dia menyampaikan beberapa - walaupun bukan mayoritas - dari 5.000 tahanan Taliban yang dibebaskan pemerintah sebagai syarat perundingan kembali bertempur melawan pemerintah.

"Saya tahu beberapa telah kembali ke pertempuran, melanggar kesepakatan yang mereka buat," jelas Abdullah dalam konferensi daring dengan Dewan Hubungan Luar Negeri AS, dilansir AFP, Rabu (23/9).

Abdullah mengatakan, perundingan antara kedua pihak dimulai di Doha dengan catatan positif, saat para delegasi saling menjalin keakraban satu sama lain.

Namun tingkat kekerasan di Afghanistan belum turun, dan dia meminta Amerika Serikat, yang meluncurkan proses perdamaian dengan kesepakatannya sendiri dengan Taliban, dan Pakistan, yang mempertahankan hubungan dengan pemberontak, untuk menekan mereka agar menyetujui gencatan senjata.

Sayangnya, selama ini tingkat kekerasannya sangat tinggi dan tidak dapat diterima masyarakat, kata Abdullah.

"Saya mengulangi seruan saya kepada Taliban sendiri dan juga kepada semua mitra yang memiliki pengaruh atas Taliban untuk mendesak hal itu."

Abdullah mengatakan dia berencana mengunjungi Pakistan dalam beberapa hari mendatang untuk pertama kalinya sejak 2008.

Kekerasan yang terus-menerus, dan kegagalan Taliban untuk sepenuhnya memutuskan hubungan dengan ISIS dan kelompok-kelompok jihadis Al Qaeda, disebut menjadi penghalang keberhasilan oleh para pejabat AS yang bersaksi di Kongres pada Selasa.

Kepala juru runding AS Zalmay Khalilzad mengatakan penarikan pasukan AS, di bawah perjanjian AS-Taliban, akan menyisakan sekitar 4.500 di Afghanistan pada November, sementara Washington menilai apakah para pemberontak memenuhi janji mereka.

"Penarikan lebih lanjut akan ditentukan berdasarkan kondisi di lapangan dan pengiriman oleh Taliban atas komitmen mereka," jelas Khalilzad dalam sidang komite pengawas DPR.

AS telah memangkas jumlah pasukan di Afghanistan lebih dari setengah dari 12.000

Di bawah janji Presiden Donald Trump untuk mengakhiri keterlibatan AS dalam perang di luar negeri, Washington telah berjanji untuk menarik semua pasukan pada Mei 2021, jika Taliban dan pemerintah dapat mencapai kesepakatan damai yang solid.

"Dengan ukuran apa pun, tingkat kekerasan saat ini terlalu tinggi. Kami tahu bahwa pengurangan itu mungkin terjadi," kata Khalilzad, mencatat gencatan senjata singkat dihormati oleh Taliban di masa lalu.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Disangka Pembantu, Sudah Disuruh Angkat Barang di Barak Tahunya Jenderal Bintang Satu
Disangka Pembantu, Sudah Disuruh Angkat Barang di Barak Tahunya Jenderal Bintang Satu

Penampilannya sangat sederhana. Berkaos lusuh dan celana pendek. Siapa sangka seorang jenderal TNI AD.

Baca Selengkapnya
Ketum Tegaskan Muhammadiyah Netral Terkait Hak Angket Kecurangan Pemilu
Ketum Tegaskan Muhammadiyah Netral Terkait Hak Angket Kecurangan Pemilu

Menurut dia, pandangan Muhammadiyah sebagai organisasi terhadap Indonesia masih sama yaitu netral dan independen dari kekuatan politik.

Baca Selengkapnya
Soal Jatah Kursi Menteri Pemerintahan Mendatang, PAN Singgung Hubungan Baik dengan Prabowo
Soal Jatah Kursi Menteri Pemerintahan Mendatang, PAN Singgung Hubungan Baik dengan Prabowo

Dirinya mengungkapkan, jika ketua umum partainya sudah melakukan komunikasi dengan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Suara Penghayat Kepercayaan dalam Pusaran Politik Indonesia
Suara Penghayat Kepercayaan dalam Pusaran Politik Indonesia

Mereka adalah kelompok rentan yang sering dimanfaatkan untuk mendulang suara. Ragam perjuangan mereka lakukan guna mendapatkan hak-haknya.

Baca Selengkapnya
Tiba-Tiba Jatuh, Anggota TNI Meninggal saat Jaga Rapat Pleno Pemilu
Tiba-Tiba Jatuh, Anggota TNI Meninggal saat Jaga Rapat Pleno Pemilu

Tim medis yang melakukan pertolongan menyatakan korban Serma Fedi telah meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Alasan 820 Jemaah Meninggal Usai Pelaksanaan Puncak Haji 2023
Terungkap, Ini Alasan 820 Jemaah Meninggal Usai Pelaksanaan Puncak Haji 2023

Angka kematian tersebut menjadi tertinggi selama penyelenggaraan ibadah haji.

Baca Selengkapnya
'Jebolan' Istana & Surakarta, Mayjen Widi Melesat Bakal Jadi Bintang Tiga Termuda di TNI AD
'Jebolan' Istana & Surakarta, Mayjen Widi Melesat Bakal Jadi Bintang Tiga Termuda di TNI AD

Mayjen Widi Prasetijono baru saja mendapatkan kenaikan pangkat sebagai letnan jenderal dan memakai bintang tiga di pundak. Ia akan menjadi bintang tiga termuda

Baca Selengkapnya
Pengamat Soal Rencana Hak Angket Pemilu: Keliatannya Layu Sebelum Berkembang, akan Diblok Koalisi Pemerintah
Pengamat Soal Rencana Hak Angket Pemilu: Keliatannya Layu Sebelum Berkembang, akan Diblok Koalisi Pemerintah

"Keliatannya bisa jadi usulan hak angket ini akan layu sebelum berkembang, akan diblok, ya akan di bendung oleh kubu koalisi pemerintahan Jokowi,"

Baca Selengkapnya
Sempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara
Sempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara

Perempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.

Baca Selengkapnya