Merdeka.com - Lagi-lagi putri pemilik perusahaan penerbangan berulah, belum berselang lama dari insiden kacang yang menimpa anak bos Korean Air. Kejadiannya kali ini di India 13 Desember lalu.

Putri petinggi Air India melanggar prosedur keselamatan penerbangan, dengan memaksa masuk, duduk di kursi darurat, kemudian pindah ke bunk. Padahal kursi ini tidak boleh dipakai kecuali oleh pilot, itupun hanya saat genting. Sementara bunk adalah tempat istirahat pilot.

Dilaporkan Times of India, Sabtu (27/12), aksi tak patut itu terjadi pada penerbangan dari Mumbai, India ke Kota Newark di Amerika Serikat. Kementerian Perhubungan India memperoleh laporan dari pramugara Air India bernama K.J Rao.

"Anak bos itu memaksa duduk di kursi darurat hampir selama 14 jam penerbangan India hingg Amerika Serikat," ungkap Rao.

Sang biang kerok ini diduga tidak mengantongi tiket, tapi memaksa naik. Karena pengaruh ayahnya, tidak ada awak kabin berani mengusirnya dari penerbangan.

Beberapa jam sebelum mendarat, kepala awak kabin lalu secara halus minta sang putri bos pindah. Dia lalu mengambil ruangan pramugari.

Dirjen Perhubungan Udara India V. Somasundaran mengaku akan menyelidiki kasus ini. Air India pernah mengalami kasus serupa. Juru bicara maskapai menolak berkomentar mengenai kasus tersebut.

Pada November 2014, seorang penumpang kelas eksekutif dipindah sepihak jadi kelas bisnis, karena seorang pejabat dari Ibu Kota New Delhi tak kebagian tempat duduk kelas satu dalam penerbangan ke Kota Frankfurt, Jerman.