Amnesty International sebut China negara paling banyak mengeksekusi orang
Merdeka.com - Amnesty International Indonesia merilis daftar negara-negara yang menerapkan hukuman mati sepanjang tahun 2017. Ada empat negara dengan jumlah eksekusi mati paling banyak yakni Iran, China, Arab Saudi, Irak, dan Pakistan.
"China menjadi negara nomor satu pelaku eksekusi mati," kata Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid di Kantor Amnesty International Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (12/4).
Meski China menduduki posisi pertama, tidak ada yang mengetahui secara pasti sejauh mana hukuman mati diberlakukan. Karena data eksekusi mati di China diklasifikasikan sebagai rahasia negara. Namun, Amnesty International meyakini ada ribuan orang yang dieksekusi mati di negara tirai bambu tersebut.
Usman melanjutkan, masih berdasarkan data global Amnesty International, Iran mengeksekusi mati 507 orang sepanjang 2017. Sedangkan Arab Saudi mengeksekusi 146 orang. Sebagian besar yang dihukum mati terlibat kasus narkoba.
Sementara Indonesia tidak melakukan eksekusi apa pun pada tahun 2017 setelah memutuskan untuk menunda mengeksekusi 10 terpidana mati pada menit-menit terakhir 2016. Namun, hukuman mati tetap dijatuhkan dan tercatat mencapai 47 vonis.
"Hingga akhir 2017 terdapat 262 orang dipidana menunggu waktu eksekusi," sebut Usman.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca SelengkapnyaIni yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaDisebut-sebut ada upaya untuk memantau pesawat luar angkasa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dari daftar yang tertera, Indonesia menempatkan satu wakil konglomerat paling kaya di Asia.
Baca SelengkapnyaJjumlah penduduk China berkurang 850.000 orang menjadi sekitar 1.411,75 juta pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaEksportir dan pedagang di pameran perdagangan besar China mengeluhkan sepinya pembeli akibat ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaSyarat menjadi pemilih dalam Pemilu penting diketahui setiap warga negara Indonesia.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengakui bahwa produksi emisi karbon per kapita di Indonesia mengalami tren kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Selengkapnya