Merdeka.com - Presiden Joko Widodo kemarin malam waktu setempat makan malam bersama Perdana Menteri Australia Tony Abbott di Kota Brisbane, lokasi penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi G20. Pertemuan bilateral itu atas undangan tuan rumah.

Dilansir Antara, Sabtu (15/11), pertemuan bilateral itu tidak membicarakan kebijakan tertentu. Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan undangan makan malam demi mempererat hubungan kedua kepala negara.

"Ini bukan pertemuan bilateral. Ini adalah undangan untuk mempererat hubungan sehingga kedua negara bisa melangkah bersama ke depan," ujarnya.

Hubungan Indonesia-Australia menyentuh titik nadir tahun lalu. Bocoran Wikileaks membuktikan Dinas Intelijen Negeri Kanguru menguping sambungan telepon Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan ibu negara.

Kebijakan Abbott mengusir setiap kapal imigran beberapa waktu lalu menimbulkan insiden di perbatasan Indonesia. Kerja sama militer kedua negara langsung dibatalkan.

Sebelum makan malam dengan Jokowi, Abbott mengunggah foto selfie mereka ke Twitter. Dia menyatakan senang dapat menemui RI-1 di Brisbane Convention and Exhibition Center (BCEC), lokasi KTT negara-negara ekonomi terbesar dunia ini.

"Senang rasanya bisa makan malam bersama Presiden Indonesia @jokowi_do2" kicau Abbott.

Setelah pertemuan, Jokowi pun menegaskan bahwa tak ada isu-isu penting yang diangkat ke meja makan. "Hanya ngobrol," kata presiden.

Pada sambutannya, Jokowi siap menyambut tawaran Australia untuk memulai hubungan baru, memperbaiki meredakan keretakan bilateral yang pernah terjadi. Presiden mengatakan bagaimanapun Australia akan selalu penting buat Tanah Air.

Ada 17.200 pelajar Indonesia menempuh studi di sana, termasuk sang putra sulung Gibran Rakabuming. "Sebelum menjadi presiden, saya sudah sering ke Australia untuk menengok anak yang sekolah di sini," kata Jokowi.