Merdeka.com - Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad akan mengunjungi Ibu Kota Kairo, Mesir pekan depan. Dia akan menjadi presiden Iran pertama mengunjungi Mesir sejak Revolusi Iran 1979. Hubungan diplomatik kedua negara sempat terhenti sejak itu.

Kepala bagian kantor kepentingan Iran di Kairo Amani Mojtaba mengatakan Ahmadinejad akan memimpin delegasi Iran untuk menghadiri pertemuan tingkat tinggi Organisasi Kerja sama Islam, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Ahad (3/2).

"Saya berharap hubungan Iran-Mesir bisa kembali ke tingkat diplomatik," kata Mojtaba kepada kantor berita Reuters.

Lawatan Ahmadinejad itu merupakan kunjungan balasan atas kedatangan Presiden Mesir Muhamad Mursi ke Iran Agustus tahun lalu. Kedua pemimpin negara ketika itu sepakat kembali membuka kantor kedutaan masing-masing negara.

Teheran memutus hubungan diplomatik dengan Kairo pada 1980, setahun setelah Revolusi Iran dan perjanjian perdamaian Mesir dengan Israel.

Selama putusnya hubungan diplomatik kedua negara, Mesir memberikan suaka serta tanah pemakaman bagi tokoh Iran Reza Pahlevi. Dia dimakamkan di sebuah masjid di Kairo di samping mantan kakak ipar yang juga Raja Mesir terakhir, Farouk.

Jatuhnya Presiden Husni Mubarak dua tahun lalu kembali membuka kesempatan terjalinnya kembali hubungan kedua negara meski Mesir, seperti negara mayoritas penganut Islam Sunni lainnya, masih janggal berhubungan dengan Iran yang mayoritas Syiah.

Mursi juga selama ini dikenal cukup lantang menentang rezim Basyar Al-Assad di Suriah yang merupakan sekutu Iran.