Merdeka.com - Shimon Cooper, 51 tahun, sungguh bernyali. Dia mengaku sebagai agen Mossad (dinas rahasia luar negeri Israel) buat berselingkuh. Sejatinya, dia cuma sopir taksi.

Demi cintanya dengan Dr Maria Zakotsky, dia tega membunuh dua istrinya, istri pertama dan ketiga, sedangkan istri keduanya berhasil lolos dari jebakan. Kepada kekasih simpanannya, menurut dokumen dakwaan seperti diperoleh surat kabar the Jerusalem Post, dia mengaku membutuhkan obat tak terdeteksi buat melaksanakan misi pembunuhan di luar negeri.

Koran Los Angeles Times melaporkan, Senin (3/12), dengan obat dari ahli obat bius itu, Cooper menyuntikkan dalam dosis berlebih terhadap istri ketiganya, Jenny Mor Haim. Pembunuhan iini terjadi pada Agustus 2009.

Maria mengungkapkan kepada wartawan, Cooper mengaku sebagai agen rahasia sudah bekerja di Mossad seperempat abad. "Saya mempercayai dia dan dia memanfaatkan saya," katanya seraya menambahkan dia tidak tahu kalau Cooper sudah menikah.

Maria menjelaskan dia memberikan obat bius yang tidak bisa terdeteksi dari rumah sakit tempat dia bekerja. Dia memberi tahu pula berapa kadar buat membunuh seseorang dengan obat itu. "Saya merasa seperti melayani negara saya."

Polisi menangkap Cooper Oktober lalu lantaran dicurigai membunuh Jenny dan istri pertamanya, Orit Coopershmid, meninggal pada 2004. Namun, pengadilan pekan lalu mendakwa dia dalam kasus terbunuhnya Jenny. Sedangkan bukti forensik soal pembunuhan Orit tidak mencukupi. "Dia berbohong kepada tiap orang dia jumpai," tulis surat dakwaan.

Maria dibekuk bulan lalu dengan tuduhan membantu Cooper membunuh istri pertamanya. Dia dibebaskan dengan uang jaminan dan masih dikenai tahanan rumah.