Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Afghanistan berangus iklan dukung tentara Amerika

Afghanistan berangus iklan dukung tentara Amerika Hamid Karzai. graanafghanistan.com

Merdeka.com - Pemerintah Afghanistan, yang kian bertentangan dengan Washington, menindak iklan yang ingin mempertahankan tentara Amerika Serikat di negara itu setelah 2014, dan menutup stasiun penyiaran paling banyak ditonton di negara tersebut.

Iklan itu, beberapa di antaranya didanai organisasi Amerika, memicu kecaman dari para pejabat sebab mendesak Presiden Hamid Karzai mencabut penolakannya dalam menandatangani perjanjian keamanan dengan Amerika, yang akan memungkinkan tentara Negeri Adikuasa itu tinggal, seperti dilansir Reuters, Rabu (22/1).

Stasiun penyiaran itu, yang menayangkan iklan tersebut beberapa pekan, diselidiki dengan alasan sumber dananya tidak jelas. Semua menarik iklan itu dari udara.

"Kami melancarkan penyelidikan terhadap penyiaran untuk mengetahui asal uang mereka atas iklan tersebut," kata Juru bicara Kejaksaan Agung, Basir Azizi, kepada Reuters.

Meskipun Karzai menolak menandatangani Perjanjian Keamanan Dwipihak (BSA) kecuali beberapa persyaratan dipenuhi, banyak warga Afghanistan tidak yakin tentara Afganistan mampu melawan gerilyawan Taliban tanpa bantuan pasukan sekutu ISAF pimpinan NATO.

Iklan tersebut termasuk wawancara dengan masyarakat Afghanistan, yang menyerukan Karzai segera menandatangani kesepakatan itu.

Dalam iklan itu, kepala perhimpunan kebudayaan mengatakan kepada presiden, 'Anda harus menerima tuntutan rakyat dan menandatanganinya sesegera mungkin'.

Tindakan keras itu merupakan gejala terbaru dari permusuhan Karzai terhadap Washington. Pada pekan lalu, dia menyebutkan serangan mematikan atas sebuah restoran, yang menewaskan beberapa warga asing, menuduh Amerika hanya melakukan sedikit tindakan untuk melawan terorisme.

Pengawas media Afghanistan menyatakan tekanan atas penyiaran menyakiti upaya membangun kemandirian industri itu.

"Tindakan pemerintah itu adalah upaya jelas untuk membatasi kebebasan berbicara dan membahayakan kemajuan industri media," ujar Direktur Jenderal pengawas media NAI, Mujib Khelwatgar.

Angka dari pemerintah menunjukkan bahwa lebih dari 50 stasiun televisi swasta, 150 penyiaran radio, dan sekitar seribu surat kabar bermunculan sejak pemerintah Taliban jatuh pada 2001.

(mdk/fas)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Begini Asal Usul Munculnya Jabatan Presiden dan Ini Presiden Pertama di Dunia

Begini Asal Usul Munculnya Jabatan Presiden dan Ini Presiden Pertama di Dunia

Sebelum ada istilah presiden, seorang pemimpin biasanya disebut dengan 'kaisar', 'raja', dan 'sultan'.

Baca Selengkapnya
Terungkap! Jutaan Orang Kaya di Amerika Pindah ke Negara Kecil Demi Alasan Ini

Terungkap! Jutaan Orang Kaya di Amerika Pindah ke Negara Kecil Demi Alasan Ini

Jutaan orang Amerika Serikat berlomba memiliki paspor dari negara lain demi menyelamatkan harta kekayaan mereka.

Baca Selengkapnya
Jokowi Jelaskan Presiden Boleh Kampanye Sambil Bawa Kertas Besar Berisi Pasal-Pasal UU Pemilu

Jokowi Jelaskan Presiden Boleh Kampanye Sambil Bawa Kertas Besar Berisi Pasal-Pasal UU Pemilu

Presiden Jokowi menjelaskan aturan presiden dan wakil presiden punya hak untuk kampanye.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Muncul Gerakan Salam Empat Jari, Ini Respons Anies

Muncul Gerakan Salam Empat Jari, Ini Respons Anies

Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menanggapi isu salam empat jari hingga gerakan tak memilih pasangan Capres nomer 2, Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Pecat Karyawan yang Tak Ingin Pensiun, Perusahaan Ini Malah Wajib Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar

Pecat Karyawan yang Tak Ingin Pensiun, Perusahaan Ini Malah Wajib Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar

Perusahaan di Amerika Serikat diwajibkan membayar gaji dan ganti rugi kepada mantan karyawannya.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Helikopter Anies Kesulitan Mendarat di Tuban, Pinjam Lapangan Polisi Tapi Tak Diizinkan

Cak Imin: Helikopter Anies Kesulitan Mendarat di Tuban, Pinjam Lapangan Polisi Tapi Tak Diizinkan

Cak Imin menyebut, seharusnya semua fasilitas milik negara terbuka untuk sekedar pendaratan transportasi udara.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Pakai Poster Tunjukkan Aturan Presiden Boleh Kampanye

VIDEO: Jokowi Pakai Poster Tunjukkan Aturan Presiden Boleh Kampanye

Jokowi memperlihatkan poster bertuliskan aturan menyatakan kepala negara diizinkan ikut berkampanye.

Baca Selengkapnya
INFOGRAFIS: Jokowi, Ganjar, dan Prabowo, Siapa Paling Besar Habiskan Dana Kampanye Pilpres?

INFOGRAFIS: Jokowi, Ganjar, dan Prabowo, Siapa Paling Besar Habiskan Dana Kampanye Pilpres?

INFOGRAFIS: Jokowi, Ganjar, dan Prabowo, Siapa Paling Besar Habiskan Dana Kampanye di Pilpres?

Baca Selengkapnya