Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Serangan ISIS terparah di luar negeri

5 Serangan ISIS terparah di luar negeri Kasus penembakan turis di Tunisia oleh ISIS. ©REUTERS/Amine Ben Aziza

Merdeka.com - Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) meneguhkan diri sebagai kelompok teror paling berpengaruh di dunia. Tak cuma membuat pusing negara-negara Timur Tengah, serangan skala massif lintas negara kini sudah dilakukan pendukung khilafah Islamiyah gaya baru itu.

Paling baru, tiga serangan fatal beruntun terjadi di Kuwait, Tunisia, dan Prancis, pada Jumat (26/6). Korban tewas mencapai 51 orang, separuhnya warga negara asing.

Lima tahun terakhir, negara Barat, khususnya Amerika Serikat mengaitkan serangan teror terorganisir ke Al Qaidah. Setelah Usamah bin Ladin tewas pada 2011, pendulum mulai berganti.

Pada 2014, kelompok militan di Afghanistan, Palestina, serta Libya, mengaku berdaulat pada Khalifah Abu Bakar al-Baghdadi yang memimpin ISIS.

Jaringan teror ISIS pun semakin besar. Mulai dari kawasan maghribi di utara Benua Afrika, Eropa, hingga Amerika Serikat sudah memiliki jaringan militan khilafah. Kekerasan melibatkan ISIS, dengan korban tewas melimpah, tak lagi terjadi di kawasan Irak atau Suriah.

Berikut rangkuman merdeka.com terhadap lima serangan kelompok teror terafiliasi ISIS yang paling brutal di luar negeri sejauh ini:

Museum Tunisia diserbu ISIS, 20 turis tewas

Tragedi menimpa Museum Bardo di Tunisia Maret lalu. Dua pria bersenjata menyambangi lokasi benda-benda bersejarah itu, menembaki pengunjung. Hasilnya 23 orang tewas, termasuk 20 turis asing dan satu polisi.

BBC melaporkan, Jumat (20/3), dua pelaku langsung tewas ketika polisi antiteror menggelar aksi penyelamatan. Pemerintah Tunisia segera menangkap sembilan orang yang dituding terkait aksi tersebut.

Saat investigasi masih berjalan, Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Pesan itu disebar melalui akun Twitter ISIS.

"Diberkati lah serangan terhadap para kafir dan pengkhianat Islam di Tunisia," tulis akun ISIS tersebut.

Menurut ISIS, dua penyerang museum itu memiliki nama panggilan Abu Zakariya al-Tunisi dan Abu Anas al-Tunisi. Nama itu berbeda dari identifikasi polisi Tunisia yang menyatakan kedua pelaku bernama Yassine Abidi dan Hatem Khachnaoi.

ISIS berondong hotel mewah Libya

Awal 2015, Hotel Corinthia di Ibu Kota Tripoli, Libya, diserang pasukan militan yang terkait dengan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS). Dilaporkan dua pria bersenjata menembaki lobi tempat para tamu menunggu, melempar granat ke resepsionis, serta meledakkan mobil di pelataran luar hotel.

Hingga berita ini dilansir sembilan orang dinyatakan tewas, puluhan lainnya luka-luka. Lima di antaranya adalah warga asing. Satu dari Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Prancis, serta dua korban tewas lainnya dari Filipina.

Stasiun Televisi Russian Today melaporkan, Rabu (28/1), penyerang diperkirakan masuk dalam jajaran korban tewas. Saksi mata melihat ada seorang militan meledakkan diri, namun keterangan ini belum terkonfirmasi.

Sejak revolusi tiga tahun lalu, Libya jarang mengalami serangan teror. Namun kehadiran sel-sel ISIS diperkirakan sudah muncul pada Oktober 2013 di Kota Derna. Intelijen setempat melaporkan para militan lokal mengaku telah berbaiat kepada Khalifah Abu Bakar al-Baghdadi, sang pemimpin besar ISIS.

Hotel yang diserang itu termasuk bintang lima di Tripoli. Corinthia kerap menjadi tempat menginap warga asing dan diplomat. Belum jelas apa agenda ISIS menyerang hotel tersebut. Akun Twitter ISIS hanya mengakui bertanggung jawab atas serangan di Tripoli tanpa menjelaskan lebih detail.

Pengikut ISIS sandera supermarket Yahudi Prancis

Dalam waktu tak sampai 24 jam setelah insiden penembakan kantor redaksi Charlie Hebdo di Paris, Prancis, awal tahun ini, terjadi insiden tak kalah mengerikan. 

Dua orang menyandera satu supermarket milik Yahudi di pinggiran Paris. 

Setelah lobi berjam-jam, disusul serangan polisi antiteror, drama penyanderaan itu tuntas. kendati warga sipil ikut tewas.  Insiden ini lebih berkaitan dengan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS). Total lima orang tewas, termasuk pelaku bernama Amedy Coulibaly. 

Coulibaly adalah imigran Senegal yang pernah dipenjara pada 2007 karena terlibat jaringan terorisme. Dalam situasi kacau usai penyerbuan polisi anti-teror, wanita keturunan Tunisia ini berhasil melenggang, istri Coubally, yang ikut membantu penyanderaan berhasil kabur sampai sekarang.

Simpatisan ISIS sandera kafe di Sydney

Penyanderaan di Kafe Lindt, kawasan bisnis Martin Place, Kota Sydney, Australia pada 15 Desember 2014, terkait dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Dua korban sandera dipaksa membentangkan bendera Jabal al-Nusra, kelompok pendukung ISIS di Suriah. Pelaku adalah imigran bernama Man Haron Monis.

Manajer Kafe Lindt Tori Johnson, 34 tahun, yang jadi korban tewas bersama Katrina Dawson, 38 tahun. Seluruh korban sandera yang berjumlah 17 itu akhirnya berhasil tuntas dikelurkan dari lokasi kejadian pada pukul 02.00 pagi setelah pelaku ditembak mati polisi.

Pada September 2014, juru bicara ISIS Abu Muhammad al-Adnani menyerukan kepada para pengikut kelompok itu untuk menyerang negara-negara yang melawan ISIS seperti Amerika, Inggris, Prancis, Jerman, dan Australia.

ISIS gelar operasi Jumat berdarah di 3 negara

Ketiga insiden terjadi bersamaan Jumat (26/6). Serangan pertama adalah bom bunuh diri di Kuwait City pada saat salat jumat, menewaskan 13 orang. Selanjutnya pantai dekat Hotel Riu Imperial Marhaba di Kota Sousse, Tunisia, diserbu kelompok bersenjata.

Imbasnya, 39 turis asing tewas, nyaris separuhnya asal Inggris. Gelombang para pelancong kembali ke negara masing-masing dari Tunisia berlangsung sampai sekarang.

Terakhir, terjadi serangan di pabrik kimia "Air Product", berlokasi di Isere, sekitar 25 km selatan Lyon Perancis yang menewaskan 1 orang dan 2 lainnya luka-luka. Jaringan ISIS telah mengirim pesan bahwa militan pendukung khilafah Islamiyah bertanggung jawab. "Ramadan tahun ini akan penuh kejutan," tulis beberapa akun terafiliasi dengan ISIS di jejaring sosial.

Total ada 51 korban tewas akibat rangkaian terorisme tersebut. Hingga berita ini dilansir, Kementerian Luar Negeri belum mendapat informasi ada laporan terkait WNI yang menjadi korban.

(mdk/ard)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang

Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang

Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.

Baca Selengkapnya
Detik-detik Konvoi Kendaraan Lapis Baja Israel Dirudal Brigade Al Qassam Hingga Hangus Terbakar, Tentara yang Selamat Lari Terbirit-birit

Detik-detik Konvoi Kendaraan Lapis Baja Israel Dirudal Brigade Al Qassam Hingga Hangus Terbakar, Tentara yang Selamat Lari Terbirit-birit

Sebuah video memperlihatkan kendaraan tentara lapis baja milik Israel yang sedang konvoi tiba-tiba dirudal oleh Brigade Al-Qassam hingga hangus terbakar.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Petasan Meledak di Tangan ASN Pinrang Sulsel

Detik-Detik Petasan Meledak di Tangan ASN Pinrang Sulsel

Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Makassar usai kejadian.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bapak Tiri Membabi Buta Pukuli Anaknya Hingga Terjungkal, Terbentur Tembok & Muntah-Muntah Berujung Tewas

Bapak Tiri Membabi Buta Pukuli Anaknya Hingga Terjungkal, Terbentur Tembok & Muntah-Muntah Berujung Tewas

M, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.

Baca Selengkapnya
Tangisan Ibu Eks Casis yang Dibunuh Prajurit TNI AL Pecah di Pelukan Komandan TNI AL, Air Mata Sang Kolonel Ikut Menetes

Tangisan Ibu Eks Casis yang Dibunuh Prajurit TNI AL Pecah di Pelukan Komandan TNI AL, Air Mata Sang Kolonel Ikut Menetes

Momen sedih saat komandan TNI AL datangi rumah eks casis yang tewas dibunuh.

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Karyawan KAI Pendukung ISIS: Aktif Sebarkan Konten Propaganda Terorisme

Fakta Baru Karyawan KAI Pendukung ISIS: Aktif Sebarkan Konten Propaganda Terorisme

Kasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada

Baca Selengkapnya
4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman

4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman

Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Pernah Ikut Baiat ISIS, Tiga Napi Teroris di Makassar Bersumpah Setia NKRI

Pernah Ikut Baiat ISIS, Tiga Napi Teroris di Makassar Bersumpah Setia NKRI

Tiga narapidana terorisme (napiter) mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca Selengkapnya
Meninggal Dunia, Balita Dipatuk Kobra Saat Masukkan Tangan ke Lubang

Meninggal Dunia, Balita Dipatuk Kobra Saat Masukkan Tangan ke Lubang

Peristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.

Baca Selengkapnya