5 Alasan pemilih Yahudi pilih Obama
Merdeka.com - Pemilihan presiden Amerika Serikat selalu menjadi sorotan pelbagai media internasional. Berbagai program, visi, misi, serta rencana kebijakan kedua kandidat presiden dari Partai Demokrat dan Partai Republik turut dinilai dan dikomentari publik. Tak hanya itu, latar belakang serta peta dukungan kedua kandidat juga menjadi isu hangat, terutama terkait dukungan warga Yahudi.
Sebuah survei dilakukan sebuah organisasi non partisan bernama iVoteIsrael menyebutkan warga Yahudi di Amerika Serikat lebih mendukung kandidat presiden dari Partai Demokrat, Barack Hussein Obama. Sedangkan warga Amerika di Israel justru mendukung kandidat presiden dari Partai Republik, Mitt Romney.
Sebetulnya apa alasan pemilih Yahudi di Amerika lebih memilih Obama? Berikut ulasannya.
Kemanan Israel adalah sakral
Barack Obama pernah menyatakan dukungan kuat untuk Israel dalam pidato kebijakan luar negeri pertamanya sejak menyatakan dirinya menang sebagai calon presiden Amerika Serikat empat tahun lalu.Ketika itu Obama mengatakan di hadapan kelompok lobi Yahudi di Amerika, American Israel Public Affairs Committee (AIPAC), keamanan Israel adalah hal yang "sakral" dan "tidak bisa dibantah".Obama juga mengatakan dia akan mengambil "segala" tindakan terhadap Iran untuk menghentikan negara itu memiliki senjata nuklir.
Obama tidak sepakat dengan Presiden Mahmud Abbas
Obama tidak sepakat dengan langkah Presiden Otoritas Palestina Mahmud Rida Abbas untuk meminta pengakuan secara sepihak kepada PBB atas negara Palestina. Obama lebih mendorong terwujudnya kemerdekaan Palestina melalui perundingan antara Palestina dan Israel.Tentu saja hal itu bisa dikatakan mustahil. Negosiasi di antara kedua pihak kerap mentok di tiga isu utama, yakni perbatasan sebelum 1967, pemulangan pengungsi Palestina, dan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara Palestina. Tel Aviv menuntut kalau memang Palestina merdeka, mereka tidak boleh memiliki angkatan perang agar keamanan Israel terjamin.
Obama tidak mendesak Israel mengakhiri blokade Jalur Gaza Palestina
Obama memang menolak pembangunan permukiman Yahudi, tapi dia tidak bisa memaksa Netanyahu membongkar seluruh permukiman ilegal itu di Tepi Barat. Obama juga tidak mendesak Israel merobohkan Tembok Pemisah. Dinding pembatas ini sudah dibangun sejak satu dekade lalu dan bakal melalui seluruh wilayah di Tepi Barat. Panjangnya lebih dari 750 kilometer.Dia juga tidak bersuara mengenai pos pemeriksaan, dan barikade yang menghambat mobilitas warga Palestina di seantero Tepi Barat. Ia tidak pula menuntut Netanyahu segera mengakhiri blokade terhadap Jalur Gaza yang telah menciptakan krisis kemanusiaan di wilayah berpenduduk sekitar 1,5 juta jiwa itu.
Obama mendukung Yerusalem sebagai ibu kota Israel
Obama ikut mendorong agar piagam Partai Demokrat memasukkan kembali pengakuan soal Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Dia tetap mempertahankan undang-undang yang mewajibkan Gedung Putih memindahkan kedutaan besar mereka dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Hingga saat ini, akta itu belum dilaksanakan karena isu itu sangat sensitif dan bisa berdampak amat serius.
Obama membangun gudang senjata di Israel
Obama menjadi presiden pertama Amerika yang membangun gudang senjata di Israel setahun setelah dia terpilih. Tel Aviv cukup memberi tahu saja tanpa perlu izin buat menggunakan semua senjata dan amunisi di gudang itu.Obama juga menerapkan standar ganda terkait isu nuklir Iran. Dia tidak memberlakukan sanksi ekonomi dan militer atas Israel yang jelas-jelas telah memiliki senjata nuklir.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pejabat Pilihan Joe Biden Mundur karena Geram dengan Kebijakan AS Dukung Israel di Gaza
Agresi Israel di Jalur Gaza sejak Oktober telah menewaskan hampir 22.000 warga Palestina. AS merupakan salah satu pendukung utama Israel.
Baca SelengkapnyaJokowi: Presiden dan Menteri Boleh Memihak dan Ikut Kampanye
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, semua menteri bahkan presiden boleh berkampanye atau mendukung salah satu kandidat pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi soal Mahfud Serahkan Surat Pengunduran Diri Sore Ini: Itu Hak
Jokowi menegaskan, dirinya menghargai apapun yang menjadi pilihan politik para menterinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali
Berkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali
Baca SelengkapnyaIni Kriteria Presiden 2024 Pilihan Istri Gus Dur
Dalam pertemuan dengan Wapres, para tokoh yang hadir menyampaikan hal-hal terkait pentingnya keutuhan bangsa,.
Baca SelengkapnyaMenag Minta Khatib Salat Jumat Sampaikan Pesan Pemilu Damai dan Hargai Perbedaan Pilihan Politik
Yaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.
Baca SelengkapnyaReaksi Airlangga Hartarto Dengar Isu Jokowi dan Gibran Kandidat Ketum Golkar
Airlangga menanggapi muncul nama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Agus Gumiwang, hingga Bahlil Lahadalia jadi calon Ketum Golkar.
Baca SelengkapnyaJawaban Presiden Jokowi soal Tudingan Politisasi Bansos
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab tudingan bantuan sosial (bansos) dipolitisasi menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar dan Mahfud Tebak Pilihan Jokowi: Ya Putranya kan Ada di Sana, Pasti ke Sana
Ganjar dan Mahfud Tebak Pilihan Jokowi: Ya Putranya kan Ada di Sana, Pasti ke Sana
Baca Selengkapnya