4 Fakta Bashar, pengusaha yang ingin bangun kota mewah di Palestina
Merdeka.com - Miliarder keturunan Palestina-Amerika Serikat, Bashar Masri, berencana membangun kota yang sangat mewah di Tepi Barat, Palestina. Pria kelahiran 4 Februari 1961 ini memang seorang pebisnis yang sukses. Dia memiliki banyak bisnis di Palestina, seperti Al-Ayyam Newspaper, Massar International Ltd, Siraj Fund Management Company, dan yang saat ini dikerjakan Rawabi City & Bayti Real Estate. Bahkan Masri pernah mendapat gelar "Pemimpin Global Masa Depan" oleh World Economic Forum. Dan pernah masuk dalam Majalah Fortune, yang mencantumkan Masri dalam daftar "50 Pemimpin Terkaya di Dunia". Ia berada di posisi ke-38 dalam daftar tersebut.
Kota yang ia rencanakan itu dinamakan Rawabi. Proyek pembangunan kota ini disinyalir memakan dana sekitar USD 1,4 miliar atau setara dengan Rp 21 triliun. Masri berharap Rawabi bisa menjadi tulang punggung ekonomi negara Palestina yang ia rencanakan selama lebih dari satu dekade. Berikut beberapa fakta tentang pembangunan kota mewah Rawabi, yang diinginkan Bashar:
Rawabi menjadi kota perencanaan pertama di Palestina
Saat ini kondisi Palestina sedang hancur berantakan. Dengan adanya ide dari Masri, Palestina akan memiliki kota mewah di Tepi Barat. Artinya, Rawabi akan menjadi kota yang dibangun oleh dan untuk Palestina. Ini adalah proyek sektor swasta terbesar dalam sejarah Palestina.
Bashar mengatakan kepada Business Insider, tujuannya membangun kota-kota mewah ini adalah untuk menghasilkan uang. Dia berharap Rawabi bisa menjadi model untuk kota-kota Palestina di masa depan dan proyek-proyek ekonomi.
Membangun 8.000 apartemen
Nantinya, di kota ini akan dibangun 8.000 apartemen di 22 lingkungan dengan populasi sekitar 40.000 orang. Sejauh ini empat lingkungan telah dibangun dan sekitar 4.000 orang tinggal di kota. Harga apartemen, yang berkisar dari USD 70.000 atau Rp 1 miliar hingga USD 180.000 atau Rp 2 miliar, lebih murah daripada di Ramallah. Menurut Juru Bicara Rawabi, Jack Nassar, harga segitu hanya bisa dibeli untuk warga Palestina yang mampu saja. Tapi itu tidak masalah menurutnya.  Rawabi ditujukan untuk orang-orang Palestina kelas menengah ke atas. Ia memiliki semua layanan dan fasilitas yang tidak mungkin ditemukan di Ramallah, ibukota de facto Palestina, dan kota-kota atau desa-desa sekitarnya.
Mengurangi pengangguran
Dengan adanya kota Rawabi, maka pengangguran di Tepi Barat akan berkurang. Tercatat tingkat pengangguran di Tepi Barat adalah sekitar 18 persen. Masri mengatakan sejak pembangunan kota dimulai, sudah tercipta 10.000 pekerjaan terkait per tahun. Tak hanya itu saja, Masri ingin Rawabi bisa menarik perusahaan-perusahaan teknologi besar untuk menciptakan 3.000 sampai 5.000 pekerjaan permanen dan bayaran tinggi.
Rawabi akan punya rumah sakit sampai klub malam
Rawabi akan berpusat di sekitar Q Center, yang diapit oleh menara kantor, pusat perbelanjaan mewah, kafe, dan restoran. Mengapa harus di sekitat Q Center? Karena investor utama proyek ini adalah Diar Real Estate Company di Qatar, dana kekayaan pemerintah yang menyediakan dua pertiga uangnya. Rawabi juga berencana untuk memiliki delapan sekolah. Saat ini, hanya Rawabi English Academy yang beroperasi. Ada juga rencana membangun rumah sakit, hotel, dan klub malam. Menurut Nassar, kota ini akan memiliki masjid yang sedang dibangun, yang memiliki kapasitas sekitar 2.000 jamaah. Selain masjid, Nassar menambahkan, di Rawabi juga akan dibangun sebuah gereja untuk 10 persen warga Palestina kristen. Dengan adanya gereja, diharapkan menjadi simbol kuat bahwa Rawabi adalah "sebuah kota untuk semua warga Palestina.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Netanyahu Minta Uang ke UEA untuk Bayar Gaji Pekerja Palestina, Dijawab Ketus Begini oleh MBZ
Baca SelengkapnyaKomandan Israel Perintahkan Pasukannya Bakar Rumah-Rumah Warga Palestina di Gaza
Baca SelengkapnyaIsrael Umumkan Bakal Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hampir 200 Jasad Ditemukan di Kuburan Massal Rumah Sakit di Gaza, Jadi Bukti Pembantaian Massal Pasukan Israel
Baca SelengkapnyaSebelum serangan pada 15 Oktober 2023, Maxar sempat mengabadikan kawasan Rafah yang masih sepi dan belum dipadati pengungsi warga Palestina.
Baca SelengkapnyaIsrael sedang mempersiapkan fase baru perang di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaSetelah menyatakan Rafah adalah zona aman untuk warga sipil, Israel mengancam akan menyerang daerah tersebut yang kini menampung 1.5 juta warga Palestina.
Baca SelengkapnyaIsrael menargetkan bangunan yang di dalamnya ada kantor Hamas, di pinggiran kota Beirut pada Selasa (2/1) malam.
Baca SelengkapnyaUntuk pembangunan koridor ini, Israel menghancurkan dua desa dan banyak bangunan lainnya.
Baca Selengkapnya