120 pengunjuk rasa ditahan saat pelantikan Vladimir Putin
Merdeka.com - 120 orang peserta aksi unjuk rasa ditahan oleh polisi Rusia saat menggelar demonstrasi anti-Putin hari ini, seperti dilansir BBC, Senin (7/5).
Sekitar seribu orang pengunjuk rasa dari pihak opisisi mengenakan pita putih sebagai simbol gerakan anti-Putin mencoba melakukan protes di sepanjang jalur iring-iringan kendaraan yang membawa perdana menteri terpilih Rusia Vladimir Putin di pusat Ibu Kota Moskow menuju wilayah Kremlin, tempat dia dilantik hari ini. Akibatnya, jalan-jalan utama di tengah kota ditutup dan para penumpang kereta bawah tanah dilarang keluar dari stasiun.
Pengunjuk rasa yang terdiri dari berbagai kelompok akhirnya bentrok dengan polisi anti huru-hara. 120 orang ditahan, termasuk pemimpin oposisi Boris Nemtsov.
Ahad lalu, sekitar 20 ribu orang turun ke jalan dan terlibat bentrok dengan polisi buat memprotes hasil pemilu dan mendesak pelantikan Vladimir Putin dibatalkan. Massa anti-Putin itu mencoba merangsek masuk ke dalam Kremlin. Pasukan anti huru-hara pun lalu mulai memukuli demonstran agar menjauh. Hasilnya, 400 orang ditahan.
Menurut para pegiat oposisi, cara polisi menangani aksi massa itu memperlihatkan kalau Putin bakal menempuh cara keras buat menghadapi tekanan unjuk rasa.
Walau diprotes habis-habisan sejak Maret lalu, Vladimir Putin tetap maju dalam pemilihan presiden. Dia diambil sumpahnya menjadi presiden Rusia kedua kalinya hari ini dalam sebuah upacara pelantikan di Kremlin.
Putin, 59 tahun, sudah memerintah Negeri Beruang Merah sejak 2000. Pertama menjabat presiden, dan selama empat tahun terakhir dia menjadi perdana menteri. Kini, dia bakal kembali memerintah Rusia hingga 2018. Saat ini, dia menggantikan Dmitry Medvedev sebagai presiden.
"Saya menyadari pengabdian kepada pendiri negara dan bangsa merupakan bagian hidup saya," kata Putin dalam sambutannya di hadapan tiga ribu tamu undangan di Kremlin Hall.
Mantan anggota KGB itu mengatakan dia tetap berkomitmen mempertahankan demokratisasi Rusia. Presiden terdahulu Dmitry Medvedev mengatakan dalam pidato pendeknya, dia telah bekerja sesuai dengan janji. Diperkirakan, Putin bakal mencalonkan Medvedev sebagai perdana menteri besok.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaPutin Kembali Menang Telak dalam Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin
Baca SelengkapnyaPutin juga mendoakan agar Prabowo selalu diberi kesehatan dan kesuksesan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaSejumlah kampus besar melakukan petisi hingga deklarasi menyelamatkan demokrasi dan mengkritik Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaRusia Undang Hamas dan Kelompok Palestina ke Moskow, Ini yang Bakal Dibahas
Baca SelengkapnyaKebanyakan responden ingin mengetahui segera siapa yang menggantikan Jokowi.
Baca SelengkapnyaDengan kemenangan ini Putin akan menjadi presiden terlama Rusia melampaui diktator Uni Soviet, Joseph Stalin.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menyebut masyarakat tak sabar untuk segera memilih pemimpin usai lihat Gibran debat Cawapres.
Baca Selengkapnya