Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

10 Kelompok Pemberontak Myanmar Kecam Militer & Dukung Pengunjuk Rasa Anti Kudeta

10 Kelompok Pemberontak Myanmar Kecam Militer & Dukung Pengunjuk Rasa Anti Kudeta Myanmar unjuk kekuatan militer di Hari Angkatan Bersenjata. ©REUTERS

Merdeka.com - Sebanyak 10 kelompok pemberontak Myanmar memberikan dikungan untuk gerakan anti kudeta pada Sabtu (3/4), memicu ketakutan konflik yang lebih luas akan muncul di negara yang telah lama dilanda konflik antara militer dan kelompok etnis bersenjata tersebut.

Myanmar telah berada dalam kekacauan sejak militer menggulingkan pemimpin sipil Aung Saun Suu Kyi pada 1 Februari, memicu pemberontakan yang diatasi junta dengan tindakan mematikan. Menurut kelompok pemantau, lebih dari 550 orang telah terbunuh, yang memicu kemarahan puluhan kelompok pemberontak dan milisi mereka, yang menguasai wilayah di perbatasa negara tersebut.

Pada Sabtu, 10 kelompok pemberontak bertemu secara virtual membahas situasi di Myanmar, mengecam penggunaan peluru tajam oleh junta dalam menghadapi pengunjuk rasa.

“Para pemimpin dewan militer harus dimintai pertanggungjawaban,” tegas pemimpin kelompok pemberontak Restorasi Negara Bagian Shan, Jenderal Yawd Serk, dilansir Channel News Asia, Minggu (4/4).

Pekan lalu, junta mengumumkan gencatan senjata selama sebulan dengan kelompok etnis bersenjata, dengan pengecualian jika " keamanan dan administrasi pemerintah dilanggar". Pengumuman tersebut tidak mencakup penghentian kekuatan mematikan terhadap demonstrasi anti-kudeta.

Menurut Yawd Serk, gencatan senjata mengharuskan pasukan keamanan menghentian semua tindakan kekerasa, termasuk terhadap para pengunjuk rasa.

Sepuluh kelompok pemberontak yang menggelar pertemuan daring itu merupakan penandatangan kesepakatan gencata senjata nasional yang difasilitasi pemerintah Aung San Suu Kyi, yang berupaya mengakhiri perjuangan bersenjata milisi etnis untuk mendapatkan otonomi yang lebih besar.

Tapi ketidakpercayaan menjalar ke dalam etnis minoritas Myanmar, dan Yawd Serk mengatakan 10 penandatangan gencatan senjata nasional akan "meninjau" kesepakatan itu.

“Saya ingin menyatakan bahwa (10 kelompok) dengan tegas mendukung orang-orang yang menuntut diakhirinya kediktatoran,” tegasnya.

Pekan lalu, utusan khusus PBB untuk Myanmar memperingatkan Dewan Keamanan tentang risiko perang saudara dan "pertumpahan darah" yang akan segera terjadi.

Pertemuan kelompok pemberontak berlangsung sepekan setelah Serikat Nasional Karen (KNU), merebut pangkalan militer di negara bagian Karen timur, menewaskan 10 perwira militer. Junta membalas dengan serangan udara.

KNU telah menjadi lawan vokal junta militer dan mengatakan mereka melindungi ratusan aktivis anti-kudeta.

Pada Sabtu, kelompok itu mengutuk militer karena "menggunakan kekuatan berlebihan dengan melakukan pemboman tanpa henti dan serangan udara" dari 27 hingga 30 Maret, yang "menyebabkan kematian banyak orang termasuk anak-anak".

"Serangan udara juga menyebabkan lebih dari 12.000 orang mengungsi," katanya.

Juru bicara junta, Zaw Min Tun mengatakan militer hanya menargetkan Brigade ke-5 KNU - yang menyebabkan perebutan pangkalan militer.

"Kami melakukan serangan udara hanya pada hari itu," ujarnya kepada AFP.

"Kami telah menandatangani perjanjian gencatan senjata nasional. Jika mereka mengikuti NCA, tidak ada alasan terjadinya konflik."

Media lokal dan kelompok hak asasi etnis Karen telah melaporkan beberapa pemboman dan serangan udara di seluruh negara bagian selama beberapa hari terakhir.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Jalur Kalimalang Kian Macet Parah, Beginilah Kepadatannya Bisa Bikin Pemotor Stres dan Tak Mau Mengalah Terobos Bahu Jalan

FOTO: Jalur Kalimalang Kian Macet Parah, Beginilah Kepadatannya Bisa Bikin Pemotor Stres dan Tak Mau Mengalah Terobos Bahu Jalan

Jumlah kendaraan di Indonesia terus bertambah dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya
Petakan Daerah Rawan Konflik di Sumut, Kemendagri Ingatkan Pemilu yang Jujur dan Adil

Petakan Daerah Rawan Konflik di Sumut, Kemendagri Ingatkan Pemilu yang Jujur dan Adil

Togap menegasakn, komitmen pemerintah pusat dalam mewujudkan pemilu yang aman, damai, dan demokratis.

Baca Selengkapnya
Jelang Putusan MK Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup, Berikut Rute Pengalihan Arusnya

Jelang Putusan MK Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup, Berikut Rute Pengalihan Arusnya

Masyarakat yang akan melintas di sekitar Monas untuk mencari jalan alternatif lainnya karena akan ada aksi penyampaian pendapat di Patung Kuda.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
FOTO: Ngeri! Kereta Penuh Penumpang Diduga Dibakar Jelang Pemilu di Bangladesh, 5 Orang Tewas

FOTO: Ngeri! Kereta Penuh Penumpang Diduga Dibakar Jelang Pemilu di Bangladesh, 5 Orang Tewas

Api dengan cepat menjalar ke seluruh kereta. Polisi mencurigai insiden mematikan itu sebagai tindakan sabotase untuk menciptakan kepanikan jelang pemilu.

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Kereta Ini Tak Pernah Diharapkan Kehadirannya, Jika Keluar dari Sarangnya, Berarti Ada Hal Buruk Terjadi

Kereta Ini Tak Pernah Diharapkan Kehadirannya, Jika Keluar dari Sarangnya, Berarti Ada Hal Buruk Terjadi

Indonesia memiliki sebuah kereta yang kehadirannya sama sekali tidak diharapkan, jika kereta tersebut keluar, berarti sedang ada hal buruk yang terjadi.

Baca Selengkapnya
Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran

Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran

Masyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.

Baca Selengkapnya
21 Agustus Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme, Berikut Sejarahnya

21 Agustus Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme, Berikut Sejarahnya

Aksi terorisme memberi dampak buruk, maka setiap 21 Agustus ditetapkan Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme

Baca Selengkapnya
Penuh Rintangan Berat, Begini Detik-Detik Penyerbuan Tentara Belanda dari Salatiga ke Yogyakarta pada Agresi Militer II

Penuh Rintangan Berat, Begini Detik-Detik Penyerbuan Tentara Belanda dari Salatiga ke Yogyakarta pada Agresi Militer II

Masyarakat setempat bersikap wajar dalam bereaksi terkait adanya konvoi itu.

Baca Selengkapnya