CEK FAKTA: Hoaks Kampus STAN Ditutup Karena Isu Radikalisme
Merdeka.com - Informasi penutupan kampus STAN selama empat tahun beredar di media sosial Facebook. Informasi itu menyebutkan bahwa kampus STAN ditutup karena isu radikalisme di kampus tersebut.
Kominfo"Gara2 isu radikalisne di kampus STAN, maka selama 4 tahun kedepan kampus itu di tutup dan tidak menerima mahasiswa baru. Rupanya sekarang mahasiswa yg rajin shalat dan pengajian di Masjid dianggap pemerintah sebagai embrio radikalisme shg membahayakan keamanan negara Semakin kacau saja nih pemerintah main tuduh2 saja.
#bubarkanPKIperjuangan"
Penelusuran
Menurut penelusuran merdeka.com, informasi penutupan kampus STAN karena isu radikalisme adalah hoaks. Dalam artikel detik.com berjudul "Beredar Kabar Kampus STAN Tutup karena Radikalisme, Ini Faktanya" pada 6 Agustus 2020, dijelaskan bahwa kampus STAN tidak menerima pendaftaran mahasiswa baru karena khawatir penyebaran Covid-19.
Direktur PKN STAN Rahmadi Murwanto menegaskan bahwa informasi mengenai kampus yang ditutup tidak benar adanya.
Apalagi membawa-bawa isu radikalisme sebagai alasan utamanya. Dia menegaskan bahwa info tersebut sudah pasti salah.
"Kalau ada yang mengarahkan bahwa ditutup, sudah pasti tidak benar dan tidak berbicara dalam konteks punya otoritas untuk membicarakannya. Apalagi kalau itu dikaitkan dengan alasan radikalisme. Sudah pasti salah," ungkap Rahmadi kepada detikcom, Kamis (6/8/2020).
Rahmadi sendiri mengatakan bahwa pendaftaran mahasiswa baru STAN ditutup karena kekhawatiran penyebaran COVID-19 pada saat seleksi mahasiswa baru. Pendaftaran ditutup hanya untuk tahun ini, bukan 4 tahun seperti postingan yang beredar.
Dia mengatakan proses seleksi mahasiswa baru bisa menimbulkan kerumunan. Maka dari itu, pihaknya saat ini sedang menyiapkan protokol kesehatan untuk seleksi penerimaan mahasiswa baru, yang minimal dibuka tahun depan.
Di sisi lain, dia mengatakan ada perubahan komposisi kebutuhan sumber daya manusia di dalam tubuh Kementerian Keuangan akibat virus Corona. Soal kebutuhan sumber daya manusia ini masih didiskusikan jumlahnya oleh Kemenkeu. Maka dari itu, STAN tidak membuka pendaftaran.
"Kemudian, akibat COVID-19, ada perubahan komposisi kebutuhan SDM sehingga angka-angka yang sudah disiapkan pra pandemi COVID-19 tidak valid. Saat ini sedang dilakukan diskusi mendalam di Kemenkeu untuk memastikan kebutuhan tersebut," ungkap Rahmadi.
Kesimpulan
Informasi kampus STAN ditutup karena isu radikalisme adalah hoaks. Kampus STAN sementara tidak menerima pendaftaran mahasiswa baru karena kekhawatiran penyebaran Covid-19 pada saat seleksi mahasiswa baru.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkominfo Take Down 1.971 Berita Hoaks di Media Sosial Terkait Pemilu
Sisa berita hoaks lainnya tidak diturunkan, melainkan hanya diberikan stempel hoaks karena dianggap tidak terlalu berbahaya.
Baca SelengkapnyaKominfo: Sektor Kesehatan Paling Banyak Diterpa Isu Hoaks
Isu hoaks di sektor kesehatan ternyata masih marak. Hal ini terbukti dari patroli Kominfo selama 2023.
Baca SelengkapnyaRekrutmen Petugas Kesehatan Haji 2024 Gratis, Laporkan ke Nomor Ini Jika Ada Pungli
Proses rekrutmen telah dibuka secara online sejak 18 Desember 2023 lalu dan berakhir pada 31 Desember 2023 melalui website https://daftarin.kemkes.go.id.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polresta Pekanbaru Gandeng Diskominfo untuk Sosialisasi Pemilu & Tangkal Hoaks
Masyarakat diimbau untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya dan melaporkan hoaks kepada pihak berwenang.
Baca SelengkapnyaTanggapan Universitas Pancasila Usai Rektornya Dilaporkan ke Polisi Terkait Dugaan Pelecehan
Pelecehan yang dilakukan terlapor ETH telah membuat korban RZ mengalami trauma.
Baca SelengkapnyaUniversitas Stanford Bakal Bangun Kampus di IKN Nusantara Pada Mei 2024
Selama ini, masyarakat middle up banyak yang menyekolahkan anaknya ke universitas luar negeri untuk mendapatkan kualitas pendidikan yang bagus.
Baca SelengkapnyaViral Mahasiswa Tulis Tangan Tugas Kuliah Selama 3 Minggu dan Hilang dalam Sekejap, Ini Penyebabnya
Momen seorang mahasiswa sudah tulis tangan tugas kuliahnya selama 3 minggu dan hilang H-1 sebelum dikumpulkan, ternyata ini penyebabnya.
Baca SelengkapnyaUsai Demo Mahasiswa, Muncul Aksi Bela Rektor UP Terkait Pelecehan, Peserta Mengaku Dibayar 'Gocap'
Saat ini aksi demo tersebut sudah selesai. Mereka tidak sampai masuk ke dalam kampus karena diadang oleh petugas keamanan.
Baca SelengkapnyaMuncul Gerakan Universitas Selamatkan Demokrasi, Anies: Kampus Bicara Setelah Tangkap Suara Rakyat
nies Baswedan mengaku senang berbagai kampus turut menyuarakan kepeduliannya terhadap kondisi demokrasi.
Baca Selengkapnya