Merdeka.com - Beredar di media sosial foto-foto Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto sedang makan di emperan toko bersama sejumlah orang.

Foto Tommy Soeharto diklaim saat mengevaluasi jalannya demontrasi menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP).

Foto tersebut diunggah akun Facebook Puun Baduy dengan narasi sebagai berikut:

20.02 Netizen Memang Joss Gandoss, I Love You Full. EVALUASI Habis Aksi, siapa dapat apa dan berapa.....eit jangan ngiri ya. Jatah Para Elit Gaessss... Fahamkan Sayang Orderan Sapa Demo Pancasila Tapi yang di Kibarkan Bendera Khilaf ah #ParaMafiaLagiGalau Neo ORBA

Penelusuran

Cek Fakta merdeka.com menelusuri klaim foto Tommy Soeharto saat evaluasi demo tolak RUU HIP. Penelusuran dilakukan menggunakan reverse image tool Source. Hasilnya, foto tersebut tidak ada kaitannya dengan aksi demonstrasi.

Faktanya foto tersebut pernah dimuat dalam artikel jakartasatu.com berjudul "TOMMY SUHARTO MAKAN GUDEG" pada Minggu, 3 September 2017 silam. Foto tersebut diberi keterangan, "Malam keakraban antara Tommy Suharto dan tukang parkir, pengamen, pemilik toko dll."

Dalam artikelnya ditulis, pada Sabtu, 02 September 2017, di Jalan Gajah Mada, Hutomo Mandala Putera (HMP) atau Tommy Suharto datang ke warung nasi gudeg pinggir jalan. Kala itu Tommy Suharto menggunakan kemeja causal. Putih kotak-kotak biru tua.

Sementara itu, dikutip dari merdeka.com demo tolak RUU HIP dilakukan oleh Massa PA 212 di depan Gedung DPR, Jakarta, Rabu (24/6). Dalam aksinya, mereka mendesak DPR untuk menghentikan pembahasan RUU HIP dan menariknya dari Prolegnas.

Kesimpulan

Foto Tommy Soeharto yang diklaim sedang mengevaluasi jalannya demontrasi menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP) adalah keliru.

Faktanya foto Tommy sedang makan bersama sejumlah orang terjadi pada 2 September 2017. Sedangkan aksi demo tolak RUU HIP terjadi pada 24 Juni 2020.

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.