Merdeka.com - Nama Alam Alatas yang dikenal berkat single 'Mbah Dukun' itu kini sudah tak pernah lagi terdengar. Ia nyaris tak pernah muncul di layar kaca dan juga belum mengeluarkan karya anyar.

Padahal, dulu dirinya kerap wara wiri di layar televisi. Ketenaran tembang 'Mbah Dukun' sudah tak perlu diragukan lagi. Kesuksesan Alam di belantika musik Tanah Air tentu saja membuatnya meraup banyak keuntungan.

Pundi-pundi rupiah mengalir deras ke kantongnya. Namun, setelah lama tak muncul di layar kaca, bagaimana dengan kondisi perekonomiannya kini? Dihubungi merdeka.com melalui sambungan telepon, Alam blak-blakan mengenai hal tersebut.

Sibuk Berbisnis

Alam mengatakan, selama ini kondisi keuangannya tetap stabil karena ia sibuk berbisnis. Sebenarnya, bisnis ini sudah dijalani jauh sebelum dirinya terjun ke dunia musik.

Penyanyi kelahiran Tasikmalaya, 11 Mei 1981 itu bahkan mengatakan bahwa sejak dulu dirinya tak menjadikan dunia tarik suara sebagai pekerjaan utama.

"Saya memang dari dulu berbisnis, bahkan sebelum jadi penyanyi. Soalnya, darah bisnis sudah turun menurun dari keluarga. Kebetulan saya memiliki jiwa seni, jadi ikut terjun ke dunia tarik suara," kata Alam.

Bisnis Perkebunan

Ada beberapa bisnis yang dijalani oleh Alam, yakni properti dan perkebunan. Kata Alam, bisnisnya tak selalu berjalan mulus. Pernah lahan perkebunannya seluas 1,5 hektare habis diserang babi.

"Ada usaha kecil-kecilan, perumahan ya bisnis properti. Ada perkebunan juga di Ciwidey, Jawa Barat. Di sana tanam kentang, cabai gitu. Kalau bisnis alam kan ya faktor alam. Tapi saya pernah kena musibah, lahan perkebunan diserang babi hutan. Jadi semuanya habis," sambungnya.

Instagram @alam.mbah.dukun ©2021 Merdeka.com

Cita-Cita Buka Bengkel

Alam mengatakan, sebenarnya sejak dulu dirinya tak pernah bercita-cita menjadi penyanyi. Ia ingin membuka bisnis bengkel, hanya saja hingga kini cita-citanya masih belum bisa terwujud.

"Cita-cita saya sebenarnya bukan jadi penyanyi, saya ingin buka bengkel. Soalnya saya kan lulusan dari Itenas (Institut Teknologi Nasional Bandung) elektronik. Jadi ngerti soal mesin, mekanik, elektronik," terang dia.

"Ya tahu lah semua. Tapi kalau pun enggak punya bengkel, saya bisa benerin mobil sendiri kalau ada rusak-rusak," lanjutnya.