Betrand Peto Dibully Warganet, Ruben Onsu Curahkan Isi Hatinya

Merdeka.com - Presenter kondang Ruben Onsu mencurahkan isi hatinya sebagai kepala keluarga, sebab sejak memutuskan untuk mengangkat Betrand Peto Putra Onsu menjadi anaknya banyak sorotan publik yang negatif.

Hal itu diungkap oleh Ruben Onsu melalui akun Instagram-nya, @ruben_onsu.

Memahami Secara Benar

Sebagai kepala keluarga, Ruben mengaku harus memahami secara benar setiap langkah yang diambil beserta konsekuensinya. Dengan hal itu Ruben pun berkonsultasi dengan psikolog keluarga.

"Saya, sebagai Kepala Keluarga,memahami benar setiap langkah yang Saya ambil berserta konsekuensinya. Saya sudah konsul terus dengan @mellissa_grace , Psikolog Saya dan keluarga, dan Saya tau perilaku mana yang layak dan tak layak... Selama ini semua masih dalam batas kelayakan untuk orang yang memahami latar belakang anak2 saya seperti apa," tulis Ruben Onsu.

Tak Perlu Semua Ditanggapi

Menurut Ruben dirinya memiliki hak untuk tidak menanggapi semua isu yang menimpa keluarganya.

"Tidak semua hal perlu Saya bahas atau tanggapi secara mendetail.Saya membebaskan orang untuk berpikir apapun yang mereka mau,namun Saya juga punya hak untuk menyaring komentar - komentar mana saja yang perlu Saya tanggapi atau Saya abaikan," kata Ruben.

Hanya Tersenyum

Kata Ruben dirinya selalu tersenyum jika melihat berita-berita yang menyudutkan keluarganya.

"Lalu jika ada pertanyaan apa reaksi Saya melihat berita-berita yang menyudutkan Keluarga kami dan merugikan itu ?? Ya Saya hanya tersenyum untuk mereka yang tidak banyak tau," katanya.

Bersyukur

Ruben pun bersyukur, semua follower tahu bagaimana dirinya dan Sarwendah mengurus tiga anaknya.

"Saya bersyukur hampir semua follower Saya tahu bagaimana saya dan istri turun langsung, dan didampingi oleh monitoring profesional, jika itu untuk perkembangan dan pendidikan anak.Aktivitas yang Saya upload di IG story itulah kegiatan kami untuk anak dan pekerjaan," ujarnya.

Bentuk Tanggung Jawab

Menurut Ruben dalam pemberitaan yang negatif dan tersebar di media sosial bakal berdampak buruk pada seluruh keluarganya.

"Hal - hal yang Saya lakukan adalah bentuk tanggung jawab sebagai orang tua yaitu melindungi anaknya,secara fisik, mental dan emosional," kata dia.

Melindungi Anak-anaknya

Untuk itu, kata Ruben sebisa mungkin melindungi anak-anaknya baik secara fisik, mental dan emosional.

"Saya yakin tiap orang tua paham bahwa Tidak perlu menunggu Kerusakan pada anak terlebih dahulu, baru orang tua boleh ambil tindakan," katanya.

Ambil Tindakan

Setiap orangtua, lanjut Ruben, otomatis paham bagaimana mengambil langkah dan tindakan. Tidak perlu menunggu mental anak 'rusak', baru orangtua mengambil tindakan.

"Ketika ada potensi hal - hal yang akan berdampak pada perkembangan mental dan psikis anak saat Anak mungkin mengetahui berita - berita ngawur di jejak digital, entah dari siapapun, atau apapun , yang mungkin luput dari monitoring saya tentunya hal tersebut akan sangat berbahaya dan bersifat destruktif terhadap perkembangan Psikologisnya di masa sekarang atau masa yang akan datang. Sebagai tindakan antisipatif, Saya akan bertindak tegas atas nama orang tuanya," katanya.